Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap deflasi tiga bulan berturut-turut yang terjadi saat ini bukanlah yang pertama kali.
Kamis, 01 Agu 2024 13:48 WIB Badan Pusat Statistik mengungkap deflasi tiga bulan berturut-turut yang terjadi saat ini bukanlah yang pertama kali. Indonesia pernah mengalami deflasi tiga bulan beturut-turut pada Juli, Agustus, dan September 2020.
"Jadi bagaimana tiga bulan terakhir ini terjadi deflasi disumbang oleh volatile food ini secara month to month. Sebenarnya dulu pernah terjadi di Juli sampai September 2020, jadi bukan pertama kali," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Kamis . Fluktuasi harga khususnya komoditas hortikultura menjadi salah satu komponen pergerakan inflasi dan deflasi. Seperti halnya deflasi yang terjadi pada tiga bulan terakhir ini.Adapun penyebab terjadinya deflasi Juli 2024 karena meredamnya sejumlah harga pangan. Amalia menyebutkan harga cabai merah dan bawang merah menjadi komoditas pangan penyumbang deflasi terbesar seiring dengan meningkatnya pasokan di pasar."Cabai merah dan bawang merah jumlah pasokan di pasar cukup.
"Kalau kita lihat dari sisi suplai, ada panen raya beras terbukti menurunkan harga beras. Kalau kita lihat harga cabai merah dan bawang merah mengalami penurunan menjadi penyumbang deflasi di tiga bulan terakhir," ujarnya.
Badan Pusat Statistik Bps Inflasi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sudah 13 Bulan Bumi Alami Rekor Suhu TerpanasSuhu bulan Juni 2024 menembus ambang batas 1,5 derajat celsius selama 12 bulan berturut-turut.
Baca lebih lajut »
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-turutPada Januari–Juni 2024 sektor migas mengalami defisit USD 10,11 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas USD 25,55 miliar.
Baca lebih lajut »
Neraca Perdagangan Indonesia Juni 2024, BPS: 50 Bulan Berturut-turut SurplusBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan surplus sebesar USD2,39 miliar, atau turun sebesar USD 0,54 miliar pada Juni 2024.
Baca lebih lajut »
Neraca Perdagangan Indonesia Juni 2024 Surplus, BPS: 50 Bulan Berturut-turut SurplusBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan surplus sebesar USD2,39 miliar, atau turun sebesar USD 0,54 miliar pada Juni 2024.
Baca lebih lajut »
Neraca Dagang RI Surplus Lagi US$ 2,39 M, Rekor 50 Bulan Berturut-turut!Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 surplus US$ 2,39 miliar.
Baca lebih lajut »
Deflasi Dua Bulan Berturut-turut, Alarm Bahaya Ekonomi RI?Deflasi selama dua bulan terakhir menjadi salah satu sinyal pelemahan daya beli masyarakat yang perlu diantisipasi pemerintah.
Baca lebih lajut »