Wisma Atlet Kemayoran akan direvitalisasi untuk menjadi hunian bagi ASN dan MBR.
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) ditugaskan untuk menyelesaikan revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran yang ditargetkan rampung pada April 2025 mendatang. Bangunan tersebut bakal menjadi hunian untuk aparat sipil negara ( ASN ) dan masyarakat berpenghasilan rendah ( MBR ).
Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) mengatakan hal itu diungkapkan usai bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh di Jakarta, Rabu (8/1). Ara mengatakan Kementerian PKP ditugaskan melakukan revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran bersama Abipraya-Wika, KSO selalu kontraktor.Ia mengatakan dari hasil kesepakatan sementara pada rapat tersebut, akan dilakukan tinjauan ulang terhadap harga sewa rusun guna mendapatkan harga yang terjangkau bagi masyarakat dan ASN. 'Agar tepat sasaran, Direktur Rumah Susun akan membantu memikirkan kriteria terhadap calon penghuni rusun. Sebagai tindak lanjut pada Senin, 13 Januari 2025 nanti rencananya akan melakukan kunjungan kerja ke Wisma Atlet bersama Kepala BPKP dan Mensesneg,' ujarnya.Ara pun menyampaikan terima kasih kepada Mensesneg dan Kepala BPKP atas kesediaannya melaksanakan rapat koordinasi terkait rencana pemanfaatan Wisma Atlet. 'Terima kasih bisa rapat koordinasi dengan Mensesneg dan Kepala BPKP untuk tata kelola lebih baik dan semoga bermanfaat untuk bangsa Indonesia,' ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) Setya Utama mengatakan dalam rancangan Inpres diatur kesepakatan penggunaan Wisma atlet sebanyak 50% digunakan untuk MBR dan 50% untuk ASN. Revitalisasi Wisma Atlet dilakukan pada Blok D10 Kemayoran di 7 tower sebanyak 5
WISMA ATLET REVITALISASI ASN MBR KEMAYORAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Revitalisasi Wisma Atlet Pademangan dan Berbagai Berita NasionalBerita ini membahas revitalisasi Wisma Atlet Pademangan, pertemuan para mantan gubernur Jakarta, pemecatan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, kasus Firli Bahuri, kebakaran yang mengakibatkan tewasnya suami istri, dan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Papua Tengah serta sapaan kepada warga Jakarta.
Baca lebih lajut »
Menteri PKP Diskusi Revitalisasi Wisma Atlet dan Penentuan Kriteria PenghuniMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait membahas revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh. Kesepakatan dicapai untuk peninjauan ulang harga sewa unit dan penentuan kriteria calon penghuni. Kunjungan kerja ke Wisma Atlet direncanakan pada 13 Januari 2025.
Baca lebih lajut »
Usulan Gedung Rusun Wisma Atlet untuk Pegawai KPKKepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Agung Nur Alamsyah, mengusulkan agar satu gedung/tower Rusun Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta dapat digunakan sebagai tempat tinggal bagi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca lebih lajut »
Transformasi Wisma Atlet, dari Asa Pandemi Jadi Hunian IdamanWisma Atlet Kemayoran akan direnovasi menjadi hunian ASN dan komersial. Renovasi ditargetkan selesai Maret 2025 dengan 1.400 unit hunian yang terjangkau.
Baca lebih lajut »
Menteri PKP Akan Tinjau Ulang Harga Sewa Rusun Wisma AtletMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya akan melakukan tinjauan ulang terhadap harga sewa rusun Wisma Atlet Kemayoran untuk mendapatkan harga yang terjangkau bagi masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Rencana ini didasari hasil kesepakatan rapat antara Menteri PKP, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh.
Baca lebih lajut »
Atlet-atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Dapat Rp 39 Juta dari IOCAtlet-atlet Indonesia yang berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024 akan menerima dana Olympic Solidarity dari IOC. Besarannya Rp 39 juta per orang.
Baca lebih lajut »