Kawasan Candi Muarajambi diyakini sebagai salah satu situs arkeologi terbesar di Asia Tenggara dengan luas 3981 hektare yang menjadi pusat pendidikan agama Buddha pada masa lampau
Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan Kawasan Candi Muarajambi punya daya tarik sejarah dan budaya. Namun, hal itu tidak berarti tanpa keterlibatan masyarakat untuk memahami dan menjaga peninggalan sejarah tersebut.
"Dalam 5 tahun ke depan kita targetnya dia lebih hebat dari Angkor Wat karena potensinya ada," tukas Hilmar. "Karena di sini humusnya rendah sekitar 30centimeter dari permukaan sehingga banyak akar pohon yang ke luar . Tapi kita pantau diameternya," terang Prastowo.
Jambi Jambi Kemendikbud-Ristek
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Melestarikan Tradisi di Tepi Sungai BatanghariRevitalisasi KCBN Muarajambi diharapkan tidak sebatas memugar candi, tapi juga merawat tradisi masyarakat di sekitarnya.
Baca lebih lajut »
Revitalisasi KCBN Muarajambi Upaya Menjaga Kebudayaan Masa LampauUntuk tahun ini revitalisasi dilanjutkan dengan penataan kawasan dan konstruksi fisik pembangunan museum Muarajambi
Baca lebih lajut »
Fakta Menarik Candi Gana di Klaten, Letaknya Tersembunyi di Antara Rumah PendudukPada awalnya, candi ini bernama Candi Asu karena banyak ditemukan anjing di sekitar candi.
Baca lebih lajut »
Meniti Masa Depan MuarajambiRevitalisasi Muarajambi bukan cuma mengungkap jejak peradaban, tetapi membuka jalan jadi pusat pendidikan di masa depan.
Baca lebih lajut »
Pemerintah revitalisasi KCBN Muarajambi, lindungi warisan budayaKementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan revitalisasi di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, ...
Baca lebih lajut »
Lindungi Warisan Budaya, Pemerintah Lakukan Revitalisasi KCBN MuarajambiJPNN.com : Untuk melindungi warisan budaya, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan revitalisasi KCBN
Baca lebih lajut »