Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Idris Ahmad menanggapi rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh di Jakarta. Idris menilai keputusan PTM 100% tersebut harus dipersiapkan Pemprov DKI dengan hati-hati.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Idris Ahmad menanggapi rencana Pembelajaran Tatap Muka secara penuh di Jakarta. Idris menilai keputusan PTM 100% tersebut harus dipersiapkan Pemprov DKI dengan hati-hati.
Idris menilai kondisi PTM 100% harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Selain itu, Idris juga mengimbau Pemprov DKI Jakarta harus lakukan dialog dengan orang tua murid dan ikatan professional seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wagub DKI: Jakarta Segera PTM 100%JAKARTA saat ini masih menerapkan status PPKM level 2. Selama kondisi ini, Pemprov DKI seharusnya sudah bisa menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100%.
Baca lebih lajut »
Tren Kasus Covid-19 Menurun, Wagub DKI Ingin PTM 100 Persen Segera DiterapkanUntuk meningkatkan kapasitas PTM dari 50 persen ke 100 persen, Pemprov DKI juga masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek.
Baca lebih lajut »
Pemprov Masih Menunggu Keputusan Pemerintah Pusat untuk PTM 100 Persen di DKI Jakarta - tvOnePemprov DKI Jakarta berencana menggelar pembelajaran tatap muka 100% di Jakarta. Sejumlah persiapan seperti protokol kesehatan dan aturan pembelajaran telah dilakukan sejumlah sekolah. - tvOne
Baca lebih lajut »
Mulai Hari Ini, Tangsel Berlakukan PTM Kapasitas 100 Persen |Republika OnlinePTM ini diberlakukan bagi kelas-kelas yang jumlah siswanya sedikit.
Baca lebih lajut »
Pemkot Bogor Rencana Gelar PTM 100 Persen Juli Mendatang |Republika OnlineRata-rata sekolah saat ini sudah sangat siap dari sisi penunjang protokol kesehatan.
Baca lebih lajut »
Pemkot Bogor akan Menggelar PTM 100 Persen Mulai Juli |Republika OnlineSaat ini PTM yang digelar di Kota Bogor masih terbatas 50 persen dari kapasitas.
Baca lebih lajut »