Kekerasan yang menimpa warga Rempang menjadi perhatian internasional, hingga investor di Amerika Serikat. Menurut analis, bentrok bisa dihindari, bila ada sosialisasi dan transparansi cukup, dengan waktu persiapan yang lebih memadai.
Bentrokan baru-baru ini antara warga dan polisi di Pulau Rempang menunjukkan meningkatnya ketegangan antara pemerintah pusat dan masyarakat setempat mengenai investasi infrastruktur besar-besaran yang dilakukan China, kata para analis.
Rencana tersebut mengharuskan penggusuran sekitar 7.500 warga pulau seluas 17.000 hektare yang terletak sekitar 44 kilometer dari Singapura itu. Banyak dari mereka adalah anggota masyarakat adat setempat. Polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk mengatasi para pengunjuk rasa, tindakan yang dikecam oleh para kritikus sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan.
“Menurut saya, perhatian utama yang harus menjadi fokus para pejabat Indonesia adalah potensi dampak terhadap lingkungan dan penduduk lokal,” kata Abdul Rahman Yaacob, peneliti program Asia Tenggara di Lowy Institute di Sydney, Australia, melalui email kepada VOA Layanan Korea. “Lebih dari 50 persen penduduk Indonesia berusia antara 18 hingga 39 tahun, dan pembangunan ekonomi sangatlah penting karena akan membuka lapangan kerja bagi generasi muda Indonesia, dan lapangan kerja akan menciptakan stabilitas dalam negeri. … Indonesia harus menegaskan bahwa investor harus mempekerjakan pekerja lokal sebanyak-banyaknya dan memantau dengan cermat dampak proyek mereka terhadap lingkungan,” katanya.
Setiap anggota keluarga akan diberi $78 per orang per bulan, ditambah $78 untuk sewa per bulan, sementara mereka menunggu rumah baru mereka dibangun, menurut Bahlil. Pendapatan per kapita bulanan rata-rata Indonesia pada bulan Desember 2022 adalah $192, menurut angka pemerintah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rencana Relokasi Membelah Hubungan Warga RempangPindahnya sebagian warga Rempang yang setuju direlokasi ke hunian sementara menyisakan persoalan. Konflik horizontal di kampung-kampung justru semakin meruncing.
Baca lebih lajut »
Warga Bakal Dapat SHM, Sudah Sampai Mana Sertifikasi Lahan di Rempang?Warga Pulau rempang yang akan direlokasi dijanjikan lahan dengan status sertifikat hak milik. Bagaimana kabarnya sekarang?
Baca lebih lajut »
Menulusuri Makam Keramat Teluk Lubuk Lanjut, Jejak Awal Peradaban di Pulau RempangLokasi pemakaman tua di Pulau Rempang berada di Teluk Lubuk Lanjut, tepatnya di antara Perkampungan Monggak Cate dengan Pasir Panjang.
Baca lebih lajut »
Momen Satu Bulan Bentrok Rempang, Diperingati dengan BerpantunWarga berkumpul, berpantun, dan berorasi mementahkan pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca lebih lajut »