JPNN.com : Rektor UNU Gorontalo berinisial AH dilaporkan ke polisi atas dugaan kekerasan seksual terhadap sebelas orang.
jpnn.com, GORONTALO - Sebanyak sebelas korban dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh rektor Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo berinisial AH, resmi melapor ke polisi.
Dia mengatakan bahwa delapan orang korban adalah dosen dan tiga lainnya merupakan tenaga kependidikan.
Unu Gorontalo Kekerasan Seksual Oknum Rektor Gorontalo
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Lakukan Kekerasan Seksual, Korban Diduga Mencapai 15 OrangBerita Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Lakukan Kekerasan Seksual, Korban Diduga Mencapai 15 Orang terbaru hari ini 2024-04-20 09:23:05 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus'Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI.'
Baca lebih lajut »
Satgas PPKS Ungkap Rektor UNU Gorontalo Bantah Lecehkan 12 Mahasiswa-DosenSatgas PPKS Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo menyebut Rektor Amir Halid membantah tudingan melecehkan 12 mahasiswi hingga dosen.
Baca lebih lajut »
11 Korban Dugaan Kekerasan Seksual oleh Rektor UNU Gorontalo Melapor ke PoldaSEBANYAK 11 korban dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh rektor Universitas Nahdlatul Ulama UNU Gorontalo berinisial AH resmi melapor ke ke Polda Gorontalo
Baca lebih lajut »
Rektor UNU Gorontalo Bantah Lakukan Pelecehan Seksual, 12 Korban Siap Laporkan ke PolisiDevika menyebut terduga pelaku AH sudah dinonaktifkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua PWNU.
Baca lebih lajut »
Rektor UNU Gorontalo bantah lakukan kekerasan seksualRektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo Amir Halid, Minggu membantah dirinya telah melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah dosen dan tenaga ...
Baca lebih lajut »