Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggandeng ulama untuk mengatasi kekurangan pangan melalui gerakan 'Satu Bantu Satu'.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar mengatakan gerakan tersebut menjadi spirit baru untuk bersama-sama menyelamatkan bangsa. Dalam gerakan 'Satu Bantu Satu', ACT mengajak individu membantu individu, keluarga membantu keluarga, hingga negara membantu negara lain.
Gerakan 'Satu Bantu Satu' yang diinisiasi oleh para ulama juga dilandasi oleh satu hikmah besar dari hijrahnya umat muslim dari Mekkah ke Madinah. Kaum Muhajirin yang pergi tak membawa harta, mendapatkan bantuan dari kaum anshar yang menerima kedatangan saudaranya dengan suka cita.
Ketua Divisi Penyaluran Bantuan Satuan Tugas COVID-19 MUI Ustadz Khairan Muhammad Arif turut mendukung gerakan"Satu Bantu Satu" yang merupakan bagian dari sedekah. Menurutnya, dampak dari pandemi virus Corona dapat diatasi dengan memaksimalkan sedekah."Jika memang mau menghilangkan dampak COVID-19 sebenarnya bisa melalui sedekah. Hal ini telah banyak disampaikan dalam riwayat hadits. Sedekah itu mencegah wabah, bencana dan bala.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
ACT Luncurkan Gerakan 'Satu Bantu Satu' |Republika OnlineACT tidak ingin ada orang yang tidak bisa makan dan dibiarkan hidup dalam kelaparan
Baca lebih lajut »
Beli Satu di Desa, Beri Satu di Kota – Kompas.idPandemi memperparah keadaan. Gabah menumpuk karena tak terserap pasar. Program 'buy one, give one' menjadi solusi. Beli satu dari petani di desa, beri satu buat warga terdampak pandemi di kota.
Baca lebih lajut »
Didi Kempot Meninggal Dunia, Yuni Shara Kubur Harapan Satu Panggung'Tapi pagi ini saya rasanya harus mengubur bayangan & rencana itu. Karena mas Didi sudah harus pergi dan saya tidak akan pernah menemani mas Didi menyanyikan lagu 'Kapusan Janji',' tulis Yuni di postingan Instagram. DidiKempot YuniShara via detikhot
Baca lebih lajut »