Ray Rangkuti menilai tindakan represif itu justru akan membuat massa marah dan gerakannya semakin membesar.
"Sehari-dua hari diam, iya. Tapi nantinya mereka akan turun lagi. Jadi enggak ada gunanya meredam aksi dengan tindakan represif," kata Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu .
Ray mengungkapkan, jika ke depannya aparat masih mengedepankan tindakan represif, maka akan sangat berbahaya. Antipati kepada aparat akan muncul.Apalagi, sudah ada dua mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang meninggal dunia setelah mengikuti unjuk rasa yang berujung kericuhan. "Makin represif mereka malah akan semakin berkembang kemauan untuk melakukan aksi," ujar Ray yang juga ikut dalam
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mahasiswa kecam tindakan represif aparat keamananMahasiswa kecam tindakan represif aparat keamanan. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kader dan Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banyumas Raya ...
Baca lebih lajut »
Gelar Unjuk Rasa, Mahasiswa Jabar Kecam Tindakan Represif AparatForum ini mengecam tindakan keras aparat keamanan yang menyebabkan dua mahasiswa di Kendari itu gugur.
Baca lebih lajut »
Mahasiswa Tewas Saat Demo, Istana: Kapolri Sudah Diminta Tak RepresifAri enggan berbicara apakah akan ada evaluasi atas tindakan aparat kepolisian yang menyebabkan seorang mahasiswa meninggal dunia.
Baca lebih lajut »
Jokowi Instruksikan Kapolri Tak Represif pada Demo MahasiswaPresiden Jokowi berencana menelepon langsung Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tidak bertindak represif saat menangani demonstrasi mahasiswa.
Baca lebih lajut »
Ananda Badudu Sebut Masih Banyak Mahasiswa DiperiksaBanyak mahasiswa yang diperiksa tanpa pendampingan dan diproses dengan cara tak etis
Baca lebih lajut »
3 Kasus Besar jadi Amunisi Menggoyang Presiden JokowiAri Junaedi curiga ada pihak yang berupaya menggoyang Presiden Jokowi, antara lain dengan memanfaatkan demo mahasiswa. DemoMahasiswa
Baca lebih lajut »