Ratusan guru SDN di Surabaya yang menjadi korban dugaan penggelapan Koperasi Tegar, mendesak Ketua Koperasi M.Iskak menjual aset pasar yang dimilikinya.
Uang para guru SDN se-Kecamatan Rungkut Surabaya yang tersimpan di Koperasi Tegar dengan jumlah miliaran rupiah, tidak bisa dicairkan sejak 2019. Ternyata, oleh pelaku M.Iskak, Ketua Koperasi, uang para guru tersebut dibelikan lahan untuk pasar di Kawasan Wonorejo, Rungkut.
Imam Bahrowi, yang saat ini menjadi pengurus Wakil Bendahara Koperasi Tegar yang baru, mengatakan, uang anggota koperasi ini diambil secara bertahap oleh Pak Iskak untuk membeli lahan, salah satunya dibangun untuk pasar. Sampai saat ini pasar tersebut masih beroperasi, dan dikelola oleh pihak keluarga Iskak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penggelapan Dana Koperasi, Puluhan Guru SD di Surabaya Menggeruduk Rumah Ketua Koperasi - tvOnePuluhan guru sekolah dasar di Surabaya dananya diselewengkan di sebuah koperasi senilai Rp2 miliar. - tvOne
Baca lebih lajut »
Kepsek di Surabaya Diduga Gelapkan Uang Koperasi Rp 2,3 Miliar, Rumahnya Digeruduk Puluhan GuruMI (61), seorang kepala sekolah SD sudah 10 tahun dipercaya sebagai ketua koperasi dan diduga ia menggunakan uang koperasi untuk kepentingan pribadi.
Baca lebih lajut »
Koperasi Kolaps Picu Miliaran Rupiah Tabungan SD di Pangandaran tak Bisa Diambil |Republika OnlineAnggota koperasi yang terdiri atas guru dan pensiunan tidak bayar utang.
Baca lebih lajut »
Kepala Sekolah Tidak Tahu dan Kaget soal Uang Tabungan Murid Ada di KoperasiAda pula guru yang sudah pensiun bahkan sudah meninggal dunia, sama sekali tidak menyicil ke koperasi.
Baca lebih lajut »
Ratusan Guru dan Kepala Sekolah di Lampung Diperkenalkan Kembali dengan Kurikulum MerdekaPemerintah terus menyosialisasikan kurikulum merdeka ke daerah. Sekolah disiapkan untuk dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka pada tahun 2024. Nusantara AdadiKompas Kompas58
Baca lebih lajut »
Ironi Dunia Pendidikan Indonesia - Jawa PosDalam diskusi tersebut, Guru Gembul mengkritik realita guru-guru di Indonesia yang masih digaji dengan sangat rendah.
Baca lebih lajut »