Rara, pawang hujan yang viral, menuai kontroversi di kalangan warga Aceh yang menolak kehadirannya untuk mengamankan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
- Rara, pawang hujan yang viral, menuai kontroversi di kalangan warga Aceh yang menolak kehadirannya untuk mengamankan ajang Pekan Olahraga Nasional . Warga Aceh menilai, apa yang dilakukan Rara dengan sesajennya untuk menolak hujan tidak sesuai dengan syariat Islam.
"PT WIKA dan PT Nindya Karya, KSO, yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa, akhirnya memulangkan Rara Istiati Wulandari, seorang pawang hujan, setelah videonya viral dan menuai kontroversi," kata Safrizal kepada wartawan, Rabu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PB PON Aceh Buka Suara Usai Disebut Datangkan Rara Pawang Hujan ke Stadion Harapan BangsaPB PON Aceh Bantah Datangkan Rara Pawang Hujan ke Stadion Harapan Bangsa
Baca lebih lajut »
Rara Pawang Hujan Dipulangkan dari Aceh Usai Viral Ritual di Venue PONPj Gubernur Aceh Safrizal meminta KSO memulangkan Rara Pawang Hujan usai viral videonya tengah ritual di venue PON
Baca lebih lajut »
Dipanggil Gubernur, WIKA-Nindya pulangkan Rara pawang hujan dari AcehPT Wijaya Karya Gedung dan Nindya Karya, KSO memulangkan pawang hujan Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara setelah aksinya di Stadion Harapan Bangsa Banda ...
Baca lebih lajut »
Rara Pawang Hujan Beraksi di SHB, Ulama: Itu Pelecehan bagi AcehKeberadaan sosok yang diduga Mbak Rara yang dikenal sebagai pawang hujan di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, membuat heboh
Baca lebih lajut »
Jawa Barat Targetkan Juara Umum ketigakalinya di PON Medan dan AcehSebelumnya daerah ini menjadi juara umum pada dua PON yakni PON 2016 dan PON 2021
Baca lebih lajut »
PB PON Wilayah Aceh sebut masyarakat Aceh terbuka dengan perbedaanWakil Ketua Harian II Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Wilayah Aceh, Iskandar, menyebut masyarakat Aceh terbuka ...
Baca lebih lajut »