Ini wujud komitmen pemerintah membuat APBN lebih fokus pada program prioritas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2020, pemerintah akan menempuh tiga strategi kebijakan fiskal. Pertama, memobilisasi pendapatan dengan tetap menjaga iklim investasi. Kedua, meningkatkan kualitas belanja agar lebih efektif dalam mendukung program prioritas. Ketiga, mencari sumber pembiayaan secara hati-hati dan efisien melalui penguatan peran kuasi fiskal.
Baca Juga Jokowi menjelaskan, arahan tersebut sebagai wujud dari komitmen pemerintah untuk membuat APBN lebih fokus dalam mendukung kegiatan prioritas. Di sisi lain, pemerintah tetap menjaga agar risikonya berada dalam batas aman. Fokus kedua, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Ketiga, penguatan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi dan antisipasi aging population.
Dengan fokus dan karakter kebijakan fiskal yang sudah dirancang, defisit anggaran tahun 2020 direncanakan sebesar 1,76 persen dari Produk Domestik Bruto atau sebesar Rp 307,2 triliun."Dengan Pendapatan Negara dan Hibah sebesar Rp 2.221,5 triliun, serta Belanja Negara sebesar Rp 2.528,8 triliun," kata Jokowi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Siang Ini Jokowi Sampaikan RUU APBN 2020 dan Nota KeuanganJokowi dijadwalkan akan berpidato dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN 2020 beserta Nota Keuangan.
Baca lebih lajut »
2020, Defisit APBN Diprediksi Rp 307 TriliunPendapatan negara dan hibah 2020 ditargetkan sebesar Rp 2.221,5 triliun, serta belanja negara sebesar Rp 2.528,8 triliun.
Baca lebih lajut »
Jokowi Akan Gelontorkan APBN untuk Pasarkan Merek LokalPresiden Jokowi menyatakan akan menggelontorkan dana APBN untuk memasarkan produk dan merek lokal agar lebih laku di pasar.
Baca lebih lajut »