Ramai Tagar Indonesia Terserah, Tenaga Ahli BNPB: Saran yang Harus Diterima

Indonesia Berita Berita

Ramai Tagar Indonesia Terserah, Tenaga Ahli BNPB: Saran yang Harus Diterima
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 51%

Jagat sosial media diramaikan dengan hashtag indonesiaterserah terkait penanganan virus Corona di Indonesia.

"Tagar indonesia terserah adalah bagian dari reaksi masyarakat. Itu masukan dan saran yang harus kita terima. Itu fakta. juga merupakan kritik keras kepada masyarakat yang memang tidak disiplin mengabaikan anjuran pemerintah," kata Tenaga ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana Egy Massadiah, dalam keterangannya, Senin .

Egy pun mencontohkan kerumunan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta beberapa hari lalu. Dia menjelaskan keramaian yang viral di Bandara Soetta harus dijadikan pelajaran.Pemerintah dan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, lanjutnya, telah meminta agar kejadian di Bandara Soetta tak terulang lagi dan mematuhi protokol kesehatan. Pengaturan moda transportasi di tengah pembatasan sosial berskala besar ini, sambung Egy, tercantum didalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020.

"Kami sudah perintahkan pejabat yang bertanggung jawab. Kalau perlu, tidur di bandara guna memastikan pelayanan berjalan baik dan mematuhi protokol kesehatan. Perjalanan dengan moda transport umum, termasuk pesawat hanya berlaku untuk 11 bidang yang dikecualikan," ucapnya.Dia pun menjelaskan bertambahnya kasus positif COVID-19 dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan rapid atau swab test.

Egy pun mengatakan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit karena positif terinfeksi COVID-19 sudah jauh berkurang. Pemerintah, kata dia, telah berusaha keras untuk mengatasi wabah COVID-19 dan meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi virus Corona ini. "Ibaratnya, sebulan lalu 100 tempat tidur terisi 110 pasien, over kapasitas. Sekarang, 100 tempat tidur di RS yang terisi sekitar 60-an pasien. Artinya makin sedikit yang masuk RS, alias sembuh karena disiplin dan isolasi mandiri," tandasnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Anies: Kalau Lebaran Orang Keluar Ramai-ramai, Gelombang Kedua Bisa TerjadiAnies: Kalau Lebaran Orang Keluar Ramai-ramai, Gelombang Kedua Bisa Terjadi'Kalau masa Lebaran besok orang keluar ramai-ramai, berkeliling seperti tahun-tahun yang lalu, bisa-bisa kita kembali di kondisi bulan Maret,' kata Anies. Lebaran2020 AniesBaswedan
Baca lebih lajut »

Viral Petani Ramai-ramai Buang Sayur ke Sungai, Ini Fakta SebenarnyaViral Petani Ramai-ramai Buang Sayur ke Sungai, Ini Fakta SebenarnyaViral petani ramai-ramai buang sayur ke saungai, ini fakta sebenarnya versi Kementerian Pertanian atau Kementan di Malang.
Baca lebih lajut »

Ramai-ramai Meminta Negara Jaga Daya Hidup Pers di Tengah PandemiRamai-ramai Meminta Negara Jaga Daya Hidup Pers di Tengah PandemiInsentif untuk menjaga kelangsungan perusahaan pers ini harus dipandang sebagai tanggung jawab pemerintah menjaga demokrasi.
Baca lebih lajut »

Ramai Selebgram Nikah Muda, Berapa Batas Minimal Usia Menikah di Indonesia?Ramai Selebgram Nikah Muda, Berapa Batas Minimal Usia Menikah di Indonesia?Media sosial tengah diramaikan oleh video di YouTube tentang kisah pasangan yang memililih nikah muda. Berapa batas usia minimal menikah di Indonesia?
Baca lebih lajut »

Pola Korporasi di Kala Pandemi: Beramai-ramai Meminta Restrukturisasi UtangPola Korporasi di Kala Pandemi: Beramai-ramai Meminta Restrukturisasi UtangKorporasi swasta dan milik negara berlomba-lomba berburu restrukturisasi utang akibat lesunya ekonomi. Pemerintah mengantisipasi menipisnya likuiditas lembaga keuangan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-20 09:20:22