Ramai-Ramai Tambang Nikel Dunia 'Gulung Tikar', Luhut Buka Suara

Indonesia Berita Berita

Ramai-Ramai Tambang Nikel Dunia 'Gulung Tikar', Luhut Buka Suara
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 52 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 74%

Menurunnya harga komoditas tambang nikel membuat banyak perusahaan tambang yang tutup di beberapa negara.

Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam acara “Political Show Podcast: Opung Luhut Is Back”. - Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan hal itu tidak terjadi di Indonesia.

"Nggak ada juga. Saya berkali-kali bilang kalau mau lihat itu harus 10 tahun. Pas lagi sekarang naik, sama saja seperti batu bara," jelasnya. "Perlu diingat bahwa harga nikel sekarang US$ 16 ribu itu masih lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata 10 tahun terakhir yang berada di level US$ 15 ribuan, bahkan masih lebih tinggi dibandingkan periode awal-awal kita melakukan hilirisasi tahun 2014-2019 yang harga rata-rata nikel di US$ 12 ribuan," paparnya.

Hal ini terjadi hampir enam bulan setelah perusahaan swasta milik Forrest membayar AU$ 760 juta untuk mengakuisisi situs tambang Cassini, Long dan Durkin di Kambalda, yang mempekerjakan 44 pekerja Wyloo dan 220 kontraktor. "Kami sedang menjajaki sejumlah opsi untuk masa depan bisnis kami dalam jangka panjang, termasuk mengembangkan konsentrator kami sendiri di wilayah Kambalda," katanya.

Pasar nikel diperkirakan akan dibanjiri oleh pasokan dari Indonesia yang memiliki ambisi untuk menjadi pusat logam baterai global.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

RI Ramai-Ramai Ditinggal Bank Asing, Cek Daftar TerbaruRI Ramai-Ramai Ditinggal Bank Asing, Cek Daftar TerbaruBank asing kompak tinggalkan Indonesia. Cek daftar lengkapnya!
Baca lebih lajut »

Ramai-Ramai Respons Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-GibranRamai-Ramai Respons Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-GibranBeras SPHP Bulog yang ditempel stiker Prabowo-Gibran bikin heboh. Ramai-ramai Cak Imin sampai Wapres Ma'ruf Amin angkat bicara.
Baca lebih lajut »

Harga Nikel Terus Merosot, Menko Luhut Tak Ingin Indonesia Dituduh Jadi Biang KerokHarga Nikel Terus Merosot, Menko Luhut Tak Ingin Indonesia Dituduh Jadi Biang KerokTren harga nikel harus dilihat secara jangka panjang untuk 10 tahun ke depan. Ia lantas mewajari harga komoditas yang selalu up and down.
Baca lebih lajut »

Hilirisasi nikel: Setumpuk masalah di balik ketergantungan Indonesia terhadap investasi China - 'Demam nikel membuat pemerintah kehilangan akal sehat'Hilirisasi nikel: Setumpuk masalah di balik ketergantungan Indonesia terhadap investasi China - 'Demam nikel membuat pemerintah kehilangan akal sehat'Ketika pemerintah menggaungkan program hilirisasi nikel, sejumlah ekonom menilai Indonesia sejatinya semakin ketergantungan pada investasi China dalam 10 tahun terakhir. Ekonom menilai 'demam nikel' ini tidak berkelanjutan, karena tidak membawa efek berganda sesuai harapan dan membuat Indonesia rentan terdampak guncangan ekonomi China.
Baca lebih lajut »

Beda Dengan Nikel, Aksi Jokowi Ini Kurang BertajiBeda Dengan Nikel, Aksi Jokowi Ini Kurang BertajiPembangunan smelter bauksit belum berporgress semenjak larangan ekspor Juni 2023
Baca lebih lajut »

Silang Pendapat Sesama Eks Mendag Muhammad Lutfi Vs Tom Lembong Soal NikelSilang Pendapat Sesama Eks Mendag Muhammad Lutfi Vs Tom Lembong Soal NikelLithium Ferro Phosphate (LFP) dan nikel menjadi topik pembahasan hangat kemarin, bahkan melibatkan dua mantan Mendag.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 16:33:09