Petisi tersebut menyatakan bahwa Pemerintah Lebanon menunjukkan ketidakmampuan dalam mengamankan dan mengelola negara.
“Dengan sistem yang gagal, korupsi, terorisme, dan adanya milisi, negara baru saja mengembuskan napas terakhir. Kami percaya Lebanon harus kembali di bawah mandat Prancis untuk membangun pemerintahan yang bersih dan tahan lama,” tulis petisi tersebut.
Petisi tersebut dimulai setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengunjungi Beirut pada Kamis dan berjalan daerah yang paling parah terdampak ledakan.Ratusan orang berkumpul untuk menyambut Macron, mengecam pemerintah, dan memohon kepada Macron agar mengirim bantuan langsung ke LSM seperti Palang Merah Lebanon daripada melalui politikus.Pada Kamis malam, aksi protes anti-pemerintahan pecah di Beirut. Para demonstran bentrok dengan pasukan keamanan sambil menyerukan pemerintah mundur.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Petisi Lebanon di Bawah Mandat Prancis Raih 60 Ribu Dukungan |Republika OnlinePejabat dan politikus Lebanon dinilai tak lagi becus tangani negara.
Baca lebih lajut »
58 Ribu Orang Teken Petisi agar Libanon di bawah Mandat PrancisPetisi itu berisikan keinginan untuk menempatkan Libanon di bawah mandat Prancis selama 10 tahun ke depan.
Baca lebih lajut »
Ledakan Beirut Dorong Warga Lebanon ke Puncak Amarah |Republika OnlineBeredar petisi meminta agar Lebanon kembali ada di bawah mandat Prancis.
Baca lebih lajut »
Ceko dan Perancis Kirim Tim SAR Mereka untuk Bantu LebanonGuna membantu Lebanon dalam mencari para korban ledakan dasyat di Beirut, Ceko dan Perancis kirim tim ahli SAR mereka ke Beirut
Baca lebih lajut »
Ledakan di Beirut Bisa Jadi Pelajaran bagi Indonesia Simpan Bahan PeledakLedakan di Beirut Bisa Jadi Pelajaran bagi Indonesia Simpan Bahan Peledak 8ukaSindonews BangkitdariPandemi 75tahunmerdeka
Baca lebih lajut »
58 Ribu Orang Teken Petisi agar Libanon di bawah Mandat PrancisPetisi itu berisikan keinginan untuk menempatkan Libanon di bawah mandat Prancis selama 10 tahun ke depan.
Baca lebih lajut »