Selain karena mengandung makna mendalam, motif batik larangan juga digunakan sebagai pembeda antara golongan rakyat biasa dan bangsawan.
Di Keraton Yogyakarta, keberadaan motif batik larangan dikenal dengan sebutan Awisan Dalem.
Setiap Sultan yang duduk di atas tahtanya berhak menetapkan corak batik yang menjadi motif batik larangan.Kemudian pada saat Sri Sultan Hamengku Buwono VII memerintah, batik larangan ditekankan pada motif huk dan kawung. Pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII bertahta , motif parang dan variasinya menjadi batik larangan yang sangat ditekankan di Keraton Yogyakarta.
Penggunaannya motif tersebut diatur secara khusus dalam “Rijksblad van Djokjakarta” tahun 1927, tentang Pranatan Dalem Bab Jenenge Panganggo Keprabon Ing Keraton Nagari Yogyakarta.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Selain Parang, Batik Motif Slobog juga Wajib Dihindari Tamu Pernikahan KaesangSelain parang/lereng, ada motif batik lain yang wajib dihindari untuk dikenakana oleh tamu acara pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, yaitu motif slobog.
Baca lebih lajut »
Erina Sofia Gudono Pakai Batik Motif Nogosari saat Siraman, Lambang Cinta dan KesetiaanWigung mengatakan siraman juga akan dilakukan oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GBKRAy) Adipati Paku Alam X.
Baca lebih lajut »
Ini Lho Motif Batik Parang yang Terlarang di Nikahan KaesangTamu di pernikahan Kaesang-Erina dilarang mengenakan batik dengan motif parang.
Baca lebih lajut »
Potret Erina Gudono Pakai Kain Batik Motif Grompol Usai Siraman, Ini MaknanyaErina Gudono turut menjalani rangkaian prosesi siraman, menjelang pernikahan dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep.
Baca lebih lajut »
Ini Busana Erina Gudono Saat Menjalani Prosesi SiramanErina akan menggunakan kain batik Yogyakarta dengan motif Nogosari dan Grompol.
Baca lebih lajut »