Putin Kumpulkan Jenderal Rusia Usai Gempur Ukraina Habis-habisan TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengadakan pertemuan ekstensif dengan petinggi militer Rusia yang terlibat dalam perang Ukraina. Pertemuan dilakukan usai Rusia menggempur habis-habisan Ukraina pada Jumat, 16 Desember 2022.Baca: Putin Telepon PM India, Jelaskan Soal Perang Rusia Ukraina'Pada hari Jumat, Presiden Putin menghabiskan sepanjang hari sebagai staf militer yang terlibat dalam operasi militer khusus di Ukraina,' kata sebuah pernyataan.
Putin menghabiskan sepanjang hari pada Jumat di markas gugus tugas, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Interfax. Tidak ada rincian lain tentang kunjungan Putin tersebut. Rusia meluncurkan serangan rudal pada Jumat di beberapa kota di Ukraina. Akibat serangan Rusia besar-besaran itu, sebagian besar wilayah Ukraina dalam keadaan gelap. Infrastruktur memangkas sambungan air dan panas, serta memaksa orang bertahan dalam kondisi minim dengan suhu di bawah nol.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perang Rusia vs Ukraina, Rusia Akan Melakukan Serangan Besar di Tahun BaruPutin berencana melakukan serangan besar di akhir tahun. Simak update perang Rusia vs Ukraina akhir tahun ini.
Baca lebih lajut »
Putin Telepon PM India Jelaskan Kondisi Terkini Perang Rusia Vs UkrainaPresiden Rusia Vladimir Putin menelepon Perdana Menteri India Narendra Modi. Keduanya membahas mengenai perang Rusia versus Ukraina.
Baca lebih lajut »
Zelensky Tepuk Dada Sendiri Saat Ukraina Tembak Jatuh Drone RusiaPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky menepuk dada sendiri saat negaranya bisa menembak jatuh drone rusia di ibu kota Kiev. Ada belasan drone Rusia yang jatuh.
Baca lebih lajut »
Rusia peringatkan AS tak kirim sistem rudal Patriot ke UkrainaRusia memperingatkan AS agar tidak mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, karena dianggap keterlibatan langsung Washington dalam konflik yang sedang berlangsung.
Baca lebih lajut »