Briket menjadi sumber energi terbarukan yang bisa menggantikan energi elpiji
Selain itu, briket dinilai tidak berbau dan tidak menimbulkan racun, tetapi justru menyerap racun. Suseno menerangkan briket ini bisa dibuat dari limbah kayu apa pun yang memiliki karakter keras.
Teknik pembuatannya cukup sederhana, yakni arang kayu ditumbuk menjadi serbuk dan dicampur dengan tepung kanji dan air secukupnya lalu dicetak. Hasil cetakan serbuk arang dan tepung tadi kemudian dijemur dan setelah kering bisa langsung digunakan.Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Litbang Sragen, Dwiyanto, menjelaskan hasil riset dan inovasi ini layak dimanfaatkan dan bisa ditularkan kepada para pelaku UMKM di Sragen.
Dia berharap para pelaku UMKM setelah pulang dari pelatihan bisa langsung praktik pembuatan briket dan bisa digunakan untuk mendukung usahanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Article headlineGELORA.CO - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat berbicara mengenai sinyal kenaikan harga pertalite dan ga...
Baca lebih lajut »
Belanja Kain di Pulau Intan Lestari - Info Tempo - koran.tempo.coSejumlah kemudahan ditawarkan pada pembeli yang berprofesi sebagai pelaku UMKM. KoranTempo
Baca lebih lajut »
Info Lur... Ada Kampoeng Ramadan Mulai Besok di Graha Wijaya SukoharjoEvent Kampoeng Ramadan tersebut melibatkan sekitar 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner.
Baca lebih lajut »
Horeee! Lebaran 2022 Boleh Mudik, Ini Kata Pelaku UMKM BoyolaliPelaku UMKM Boyolali merespons kebijakan pemerintah pusat memperbolehkan masyarakat melaksanakan mudik pada Lebaran 2022.
Baca lebih lajut »
Ingin Edukasi dan Perkenalkan Ekonomi Digital pada MasyarakatBahkan pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) untuk bermigrasi ke dunia digital.
Baca lebih lajut »
'Pariwisata Bali Kembali Bergeliat, Pelaku UMKM Mulai BisaDua tahun lamanya Bali mati suri akibat pandemi Covid-19. Setelah adanya pelonggaran aturan perjalanan, pariwisata Bali mulai kembali bergeliat.
Baca lebih lajut »