PSBB Depok Dinilai Tak Efektif Tekan Covid-19. Sejak aturan PSBB itu diterapkan tanggal 15 April 2020, aktivitas masyarakat diluar rumah masih ramai. Setiap pagi orang menumpuk dan mengantre untul masuk KRL.
PEMBATASAN Sosial Berskala Besar di Kota Depok yang sudah berlangsung dua pekan tak efektif menekan angka kasus positif virus korona atau covid-19.
"Saya melihat PSBB ini tidak ada bedanya dengan sebelum PSBB diberlakukan. PSBB hanya akan efektif jika semua pihak taat untuk menjaga jarak, tidak berada dikerumumnan, tidak pergi kekeramaian," ujar Nurhasim Dari jumlah itu paling banyak pelanggar yang tidak menggunakan masker. Pelanggaran lainnya, membonceng penumpang yang tidak memiliki satu alamat KTP yang sama berjumlah ratusan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Warga Depok Diimbau Patuhi PSBB |Republika OnlineWakil Wali Kota Depok melihat, masih banyak warga yang abai PSBB.
Baca lebih lajut »
Lihat Cara Warga Kota Depok Belanja Sayur-mayur di Masa PSBBSebagain warga Kota Depok berusaha keras mematuhi kebijakan PSBB, untuk memutus penyebaran virus corona. Depok
Baca lebih lajut »
Kepala Daerah Bogor, Depok, Bekasi Sepakat Perpanjang PSBB |Republika OnlinePerpanjangan 14 hari terhitung sejak habisnya PSBB tahap satu yaitu 28 April 2020.
Baca lebih lajut »
Kepala Daerah Bogor-Depok-Bekasi Sepakat Perpanjang Masa PSBBDalam rapat bersama pada Minggu (26/4), lima kepala daerah Bodebek sepakat mengusulkan kembali penghentian sementara operasional KRL dan memperpanjang PSBB.
Baca lebih lajut »
Tak Hanya Zona Merah dan PSBB, Larangan Mudik Berlaku se-IndonesiaMahfud MD klaim larangan mudik berlaku di seluruh Indonesia, tidak sebatas pada wilayah PSBB atau zona merah
Baca lebih lajut »
Agar Anak Tak Berlebihan Pakai Internet dan Gawai Saat PSBBSelama masa pandemi corona, sekolah diliburkan dan anak-anak diminta untuk belajar online di rumah. Namun ini bukan alasan untuk membebaskan anak main internet.
Baca lebih lajut »