Defisit APBN yang terus melebar diperkirakan mendorong pemerintah untuk kembali berutang untuk menutupi biaya utang karena pendapatan negara jeblok.
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance Abdul Manap Pulungan mengatakan defisit dalam outlook APBN 2020 yang melebar menjadi Rp 1.028,5 triliun atau 6,27 persen dari Produk Domestik Bruto menandakan kondisi fiskal Indonesia yang tidak sehat.
BPK dalam Ihktisar Hasil Pemeriksaan Semester kedua 2019 menyebutkan pemerintah pusat dinilai kurang efektif menjamin biaya minimal dan risiko terkendali serta kesinambungan fiskal 2018-2019.“Selalu disebutkan bisa menjaga defisit fiskal tiga persen dan rasio utang yang di bawah 60 persen PDB, bukan itu saja indikatornya, harusnya kemampuan membayar berapa, rasio pendapatan terhadap utang juga berapa,” kata Abdul.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Defisit APBN Diproyeksi 6,27%, Tembus Rp 1.028,5 TriliunDefisit APBN berpotensi melebar hingga mencapai Rp 1.028,5 triliun atau 6,27% terhadap PDB.
Baca lebih lajut »
Covid-19, Defisit APBN 2020 Diprakirakan Capai 6,27%Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit anggaran APBN 2020 yang dikatakan akan melebar hingga 6,27% dari PDB akibat pandemi covid-19 di Indonesia yang belum usai
Baca lebih lajut »
Menkeu Sri Mulyani: Defisit APBN 2020 Bakal Tembus Rp 1.028,5 Triliun - Tribunnews.comdefisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN 2020) bakal melebar hingga 6,72 persen dari PDB
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Bersiap Defisit APBN 2020 Bisa Mencapai Rp1.028,5 TriliunKementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2020 akan melebar hingga...
Baca lebih lajut »
DPR Keluhkan Sri Mulyani Usai Prediksi APBN Defisit Rp 1.028 TEcky Awal Mucharam menyoroti melebarnya defisit APBN 2020 yang diperkirakan sebesar Rp 1.028 triliun tahun ini.
Baca lebih lajut »