Protokol Kesehatan Mendaki Gunung di Tengah Pandemi Covid-19, Jaga Jarak dan Jangan Salaman via TribunTravel
Karena panas tubuh di bawah standar normal, maka sistem saraf dan organ tubuh terganggu sistem kerjanya. Jika tak segera ditangani akan menyebabkan gagal jantung dan kegagalan sistem pernapasan, dan menyebabkan kematian.
"Pokoknya sekarang ini jangan berkerumun dulu deh, demi kesehatan. Apalagi dengan kelompok lain, karena kita kan enggak tahu dia dalam perjalanan ke gunung ketemu siapa saja," ujar Mul.Meski pun badan sudah lelah dan ingin beristirahat sejenak, disarankan mencari tempat yang kosong agak jauh dari kelompok pendaki lain.
"Dengan kesadaran sendiri membuat camp-nya jangan berdekatan. Bikin kavling sendiri. Pokoknya jangan sampai gunung menjadi klaster baru," katanya lagi.Salah satu kebiasaan pendaki gunung di Indonesia selama ini adalah, bila bertemu kelompok pendaki lain yang merupakan kenalannya, akan bergabung dan melakukan perjalanan bersama."Juga ada kebiasaan salaman di antara pendaki. Itu juga jangan dulu deh.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ribuan Warga Wuhan Berpesta Setelah Tiga Bulan Bebas dari COVID-19Beberapa foto dan video menampilkan ribuan orang berjoget mengikuti musik di tengah pandemi global COVID-19 Covid-19
Baca lebih lajut »
Dinkes DKI Klaim Belum Terjadi Ledakan Angka Kehamilan Selama Pandemi Covid-19Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut belum ada kenaikan angka kehamilan dan persalinan selama pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
PT Bio Farma Dijaga Ketat Aparat BersenjataPolda Jawa Barat menjadikan PT Bio Farma sebagai objek strategis pengamanan di tengah pandemi Covid-19. PTBioFarma
Baca lebih lajut »
Warga Nagan Raya Diserukan Isolasi Mandiri Sementara Waktu |Republika OnlineSeorang pasien Covid-19 dimakamkan tanpa protokol kesehatan di Nagan Raya.
Baca lebih lajut »
Wali Kota Bogor Ajak Warga Kuatkan Keyakinan Hadapi Covid-19 |Republika OnlinePandemi Covid-19 ini bukan hanya ujian bagi kesehatan, tapi juga ujian bagi keimanan.
Baca lebih lajut »