'Ketika bisnis yang protes, pemerintah biasanya jauh lebih mendengarkan daripada hanya sekedar individu-individu aja.'
12 persen kali ini dinilai belum sebesar ketika Kawal Putusan MK. Pengamat media sosial Enda Nasution mengatakan, diperlukan keterlibatan sosok besar di media sosiak agar protes tersebut bisa berdampak hingga memengaruhi pemerintah.dengan jumlah pengikut banyak di media sosial pada akhirnya bisa saja ikut terlibat. Namun nampak masih menunggu momentum yang tepat.
"Dalam konteks sebagai sebuah kritik juga terhadap kebijakan, saya rasa pasti akan muncul ya. Hanya saja memang kayaknya menunggu momen juga. Karena ya kan kebijakannya belum berlaku, sehingga dampaknya juga belum terasa," kata Enda dihubungiDisebut Sahroni Cuma Tukang Servis HP, Lex Wu Kuliti Status Mahasiswa Ivan Sugianto: Masih Kuliah Berlagak Bak PengacaraProtes atas PPN 12 persen diperkirakan akan terus membesar pasca kebijakan itu resmi diberlakukan mulai 1 Januari 2025.
Enda memperkirakan kalau pengguna media sosial yang turut protes bisa jadi datang dati berbagai kalangan, termasuk pebisnis yang merasa dirugikan akibat adanya gerakan protes lain dari masyarakat berupa ajakan tidak berbelanja produk di ritel. "Ketika bisnis yang protes, pemerintah biasanya jauh lebih mendengarkan daripada hanya sekedar individu-individuBesarnya aksi protes tersebut bisa jadi serupa dengan peringatan darurat, di mana sampai membuat publik lakukan demonstrasi di jalan. Mengingat isu PPN 12 persen dampaknya bisa jadi lebih meluas terhadap banyak kalangan, Enda pun melihat kalau kelompok masyarakat yang ikut bersuara mengenai isu itu bisa jadi lebih banyak.
"Saya rasa ini akan jauh lebih panjang nih, bisa jadi mungkin ketidakpuasan itu kalau misalnya ternyata memang menyulitkan ya, bisa jadi mungkin yang turun ke jalan, biasanya bisa jadi lebih banyak gitu. Bukan hanya mahasiswa, tapi ibu rumah tangga dan lain sebagainya. Tapi kalau memang sudah terasa dampaknya," tuturnya.
Seruan Tolak Ppn 12 Persen Ppn Peringatan Darurat Publik Figur
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Salah Satu Paslon Protes, Debat Publik Kedua Calon Bupati Blitar DihentikanBerita Salah Satu Paslon Protes, Debat Publik Kedua Calon Bupati Blitar Dihentikan terbaru hari ini 2024-11-05 13:56:12 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Drama Warnai Debat Publik Pilbup Bojonegoro: Aksi Protes hingga SindirianDebat publik Pilbup Bojonegoro 2024 tuntas digelar. Debat terbuka kedua Pilbup Bojonegoro Rabu (13/11/2024) malam diwarnai sindiran-adu argumen.
Baca lebih lajut »
BNPT Perkuat Transparansi Informasi Publik Melalui Uji Publik Monev Keterbukaan InformasiBNPT menunjukkan konsistensi dalam memenuhi hak publik atas informasi dengan cara yang transparan dan akuntabel.
Baca lebih lajut »
Pencipta Ya Lal Wathon, Lagu yang Menggema saat Hari SantriLagu Ya Lal Wathon menggema pada apel peringatan Hari Santri Nasional 2024. Lagu tersebut diciptakan salah satu pendiri NU.
Baca lebih lajut »
PSSI Beri Respons Tegas Soal Tagar #STYOut yang Menggema di Media Sosial: Waktu Kita Sudah Mepet...Berita PSSI Beri Respons Tegas Soal Tagar STYOut yang Menggema di Media Sosial: Waktu Kita Sudah Mepet... terbaru hari ini 2024-10-25 05:23:02 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
STY Out Sempat Menggema, PSSI Minta Jangan Dipecah-pecah: Timnas Indonesia Butuh KekompakanShin Tae-yong atau STY out sempat menggema. Kala itu, Timnas Indonesia diimbangi Bahrain 2-2 dan dikalahkan China 1-2 di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Baca lebih lajut »