Seniman perempuan Da Vida Sal memprotes kebijakan karantina wilayah di Los Angeles.
Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita yang juga seniman bernama Da Vida Sal melakukan protes atas kebijakan lockdown yang diterapkan di Los Angeles, Amerika Serikat. Aksi protesnya dilakukan dengan mengenakan bikini yang terbuat dari masker bedah berwarna biru di depan sebuah pasar swalayan di sana.
2 dari 3 halamanAksi Sal Ditentang WarganetAksi protes yang dilakukan Sal mendapat respons kurang baik dari warganet. Banyak yang mengungkapkan bahwa upaya pencegahan tertular COVID-19 dengan menggunakan masker bukanlah hal sulit. Terlebih, orang-orang juga sangat marah karena pemborosan peralatan perlindungan diri seperti masker yang dipakai Sal menjadi sia-sia. Padahal, di banyak tempat masker masih terbatas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Server SIKM Pemprov DKI Down, Warganet ProtesPemprov DKI beralasan adanya penambahan modul dalam sistem yang membuat layanan sulit diakses.
Baca lebih lajut »
Protes Kurangnya APD Melawan Corona, Petugas Medis Spanyol Gelar Aksi DemoPara pekerja medis Spanyol di garis depan perang melawan virus Corona, menggelar aksi demo untuk memprotes kurangnya alat pelindung diri (APD). Spanyol APD
Baca lebih lajut »
APD Minim, Pekerja Kesehatan Spanyol ProtesPara pekerja kesehatan itu mengaku mereka kecapaian dan mengeluhkan minimnya staf dan APD.
Baca lebih lajut »
Pensiunan Dimakamkan dengan Protokol Covid, Keluarga Protes |Republika OnlineBelum ada tes kesehatan yang menyatakan almarhum meninggal karena Covid-19
Baca lebih lajut »
Muslim Kamerun Protes Larangan Salat Id Akibat Wabah Covid-19Umat Muslim Kamerun memprotes larangan salat Id dalam rangka perayaan Idul Fitri yang jatuh pada Minggu (24/5/2020).
Baca lebih lajut »
Abaikan Protes, China Ngotot Akan Berlakukan UU Keamanan di Hong Kong'Undang-undang yang diusulkan harus diberlakukan tanpa penundaan sedikit pun,' kata Menlu China Wang Yi ketika ribuan warga...
Baca lebih lajut »