Dikenal dengan kota santri, Kabupaten Demak, Jawa Tengah rupanya juga memiliki banyak daerah prostitusi, diantaranya dikenal dengan Pasar Ganefo.
Prostitusi selalu ada di setiap daerah tanpa pandang bulu. Meski dikenal sebagai kota santri, Kabupaten Demak, Jawa Tengah rupanya juga memiliki sejumlah wilayah prostitusi. Salah satunya adalah Pasar Ganefo di dekat Stasiun Brumbung Mranggen. Di kawasan ini, bisnis prostitusi pernah tumbuh subur.Jumat , kawasan prostitusi Ganefo ini tidak lepas dari peran mantan Presiden Soekarno.
Saat itu pasar rakyat yang diadakan sangat ramai hingga akhirnya saat ini kawasan tersebut menjadi pasar tradisional dengan nama Pasar Ganefo. Ramainya kawasan Pasar Ganefo tersebut juga diikuti dengan bisnis prostitusi ilegal yang didorong keramaian pasar dan banyaknya aktivitas ekonomi berupa pendirian gudang membuat bisnis ini terus berkembang.
Mat juga mengatakan ada sekitar 30 PSK yang menjajakan jasa seksnya dan harganya dipatok dengan harga mulai dari Rp25.000 sekali kencan. Harga itu bisa naik tergantung jenis layanan yang diinginkan. Meski dengan harga murah dan tempat seadanya, namun pelanggan dijanjikan pelayanan yang memadai. Bahkan, bila pelanggan memberi uang lebih, akan semakin dimanjakan oleh penyedia jasa seks tersebut.Salah satu PSK yang menjadi primadona di lokalisasi Pasar Ganefo bernama Selin.
Namun kawasan Pasar Ganefo ini sudah ditertibkan oleh PT. Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang pada Febuari 2020 silam dengan membongkar bangunan dan bilik-bilik liar yang berdiri di atas lahan aset perusahaan tersebut. Meskipun sudah ditertibkan, dengan melihat praktik prostitusi yang dilakukan di ruang terbuka, tidak serta merta menghapus kegiatan prostitusi di Kabupaten Demak yang sudah tumbuh lama.