Lembaga Sensor Film tak hanya melakukan penyensoran terhadap film, tetapi juga iklan dengan berbagai durasi.
Lembaga yang kini dipimpin oleh Rommy Fibry Hardiyanto itu juga melakukan sensor terhadap iklan film dengan berbagai durasi.Pemilik film mengirimkan dokumen pendaftaran yang berisi tentang produser, sutradara, pemain, hingga tujuan penayangan film atau iklannya.Langkah selanjutnya adalah pemilik film harus mengirimkan file filmnya ke LSF untuk ditinjau sebelum tayang di bioskop atau platform streaming.
Film tersebut layak tayang di bioskop atau platform streaming karena sudah melewati proses sensor dari LSF.LSF biasanya memberikan rekomendasi atau petunjuk adegan mana yang harus dihilangkan atau bahkan diganti agar sebuah film memenuhi syarat klasifikasi tertentu. Pihak produser selanjutnya memutuskan apakah adegan-adegan yang tak lulus sensor tersebut harus dihilangkan atau diganti.
Jika sudah selesai, maka produser harus kembali mengirimkan file terbaru dari filmnya untuk ditinjau ulang. Hal tersebut akan terus berlanjut sampai pihak produser menemukan kesesuaian klasifikasi yang diinginkan dari filmnya.Soal Maju Pilkada Jakarta, Kaesang: Tunggu Kejutannya di Bulan AgustusIbu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen JalananVoice of Baceprot Jadi Band Indonesia Pertama yang Tampil di Glastonbury
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Film Vina Dilaporkan karena Buat Gaduh, LSF Beri Pembelaan: Ini kan Film FiksiBerita Film Vina Dilaporkan karena Buat Gaduh, LSF Beri Pembelaan: Ini kan Film Fiksi terbaru hari ini 2024-05-30 19:04:08 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Pembajakan Film Masih Marak, Begini Kata Lembaga Sensor FilmKetua Lembaga Sensor Film (LSF), Rommy Fibri Hardiyanto mengungkapkan, dua faktor penyebab film bajakan masih menjamur.
Baca lebih lajut »
LSF Jelaskan Alasan Film Vina: Sebelum 7 Hari Lulus Sensor, Ada 4 KriterianyaNasrullah menjelaskan bahwa terdapat empat kriteria yang menjadi pertimbangan pihak LSF dalam meloloskan film Vina: Sebelum 7 Hari.
Baca lebih lajut »
LSF Pertimbangkan Perbesar Tulisan Klasifikasi di Poster FilmSeiring dengan bertambahnya jumlah penonton, ada laporan negatif beberapa film horor dengan klasifikasi 17 ditonton oleh anak-anak di bawah umur.
Baca lebih lajut »
LSF Ungkap Alasan Film Vina: Sebelum 7 Hari Lolos SensorKetua Komisi I LSF, Nasrullah, mengatakan bahwa pihaknya meloloskan film Vina: Sebelum 7 Hari karena beberapa alasan.
Baca lebih lajut »
LSF libatkan praktisi film untuk tilik muatan perfilman nasionalLembaga Sensor Film (LSF) periode 2020-2024 melibatkan praktisi film untuk menilik muatan perfilman nasional. Ketua Subkomisi Penyensoran di Komisi I LSF ...
Baca lebih lajut »