Profil Terawan, Eks Menkes Inisiator Vaksin Nusantara yang Dipecat IDI

Indonesia Berita Berita

Profil Terawan, Eks Menkes Inisiator Vaksin Nusantara yang Dipecat IDI
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 soloposdotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 84 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 37%
  • Publisher: 51%

Terawan adalah inisiator Vaksin Nusantara untuk melawan pandemi Covid-19.

Vaksin ini berbeda dengan vaksin Covid-19 umumnya, karena berbasis sel dendriti. Sel yang berasal dari individu yang akan divaksinasi setelah melalui proses selama sekitar 7 hari.

Vaksin Nusantara telah melalui uji klinis fase 2 dan akan memasuki uji klinis fase 3, menurut studi yang dipublikasikan diNamun, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito mengungkapkan temuan dari inspeksi uji klinik fase I vaksin Nusantara. Dia mengatakan, dalam aspek Good Manufacturing Practice , vaksin yang diprakarsai Terawan Agus Putranto tidak dibuat dalam kondisi steril.

Meski belum selesai proses uji klinis pada tahap III, pada medio April 2021, sejumlah pejabat telah menerima suntikandari vaksin tersebut. Vaksin karya dokter berpangkat Letjen itu bahkan sudah digunakan oleh tokoh dan pejabat Indonesia. Mulai dari Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang kala itu menjabat Panglima TNI, eks Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Staf Kepresiden Moeldoko, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.Selain itu, sejumlah anggota DPR juga telah disuntik vaksin Nusantara.

Dalam kesempatan itu, Terawan juga menjawab tudingan kalau Vaksin Nusantara adalah buatan Amerika Serikat . “Dikatakan bahwa ini bikinan Amerika dan sebagainya ya selama ini diam saja, untuk apa dijawab. Kan mereka berpendapat,” kata Terawan., Terawan yang lahir 5 Agustus 1964 menjabat Menkes pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin sejak 23 Oktober 2019 hingga 23 Desember 2020.

Ia pernah merumuskan Terawan Theory, yakni sebuah teori yang terkait dengan metode cuci otak pada penderita stroke yang kontroversial. Pada tahun 2022, Terawan diangkat sebagai profesor kehormatan ilmu pertahanan bidang kedokteran militer dari Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan Republik Indonesia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

soloposdotcom /  🏆 33. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kontroversi Terawan: Metode Cuci Otak hingga Vaksin NusantaraKontroversi Terawan: Metode Cuci Otak hingga Vaksin NusantaraMajelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia memberhentikan Terawan Agus Putranto dari anggota IDI secara permanen.
Baca lebih lajut »

IDI Pecat Dokter Terawan, Kontroversi DSA dan Vaksin Nusantara | Kabar24 - Bisnis.comIDI Pecat Dokter Terawan, Kontroversi DSA dan Vaksin Nusantara | Kabar24 - Bisnis.comEks Menkes dokter Terawan diberhentikan secara permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Baca lebih lajut »

IDI Pecat Eks Menkes Dokter Terawan, Inisiator Vaksin Nusantara yang Banyak Digunakan Pejabat | Kabar24 - Bisnis.comIDI Pecat Eks Menkes Dokter Terawan, Inisiator Vaksin Nusantara yang Banyak Digunakan Pejabat | Kabar24 - Bisnis.comEks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah dipecat permanen oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Baca lebih lajut »

Vaksin Booster di Tangsel Baru 197 Ribu Orang, Pemkot Perlu Distribusi Lebih Banyak Vaksin |Republika OnlineVaksin Booster di Tangsel Baru 197 Ribu Orang, Pemkot Perlu Distribusi Lebih Banyak Vaksin |Republika OnlineKetersediaan vial vaksin di Tangsel dapat segera terealisasi sebelum Ramadhan.
Baca lebih lajut »

Syarat Vaksin Booster Dinilai Persulit Masyarakat untuk MudikSyarat Vaksin Booster Dinilai Persulit Masyarakat untuk MudikPasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan mudik diizinkan selama sudah vaksin booster, publik merespons kebijakan tersebut secara pro dan kontra. Pasca Presiden...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-13 15:33:04