Prof Tumiran: Transisi Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Teknologi Berita

Prof Tumiran: Transisi Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
TRANSISI ENERGIPERTUMBUHAN EKONOMIKOLAABORASI
  • 📰 suaradotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 120 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 68%
  • Publisher: 53%

Prof Tumiran, Guru Besar Power Renewable and Energy System Universitas Gajah Mada, memaparkan strategi transisi energi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Menurutnya, kolaborasi kementerian, kebijakan finansial yang tepat, dan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan di daerah sangat penting.

Prof Tumiran memberikan paparannya saat menjadi pemateri di acara Local Media Community (LMC) 2025 dengan tema Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal di Surabaya, Rabu (5/2/2025). Guru besar bidang Power Renewable and Energy System Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini menyatakan bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui transisi energi bukanlah hal yang mustahil. Asalkan, kementerian dan pemerintah daerah dapat melakukan kolaborasi yang solid.

Akademisi yang juga anggota Dewan Energi Nasional ini selanjutnya menguraikan strategi yang dapat dilakukan pemerintah pusat dan daerah untuk mempersiapkan transisi energi menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen. \Prof Tumiran menjelaskan bahwa transisi energi dapat menunjang target pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai target pemerintah. Menurutnya, strategi tersebut dapat dimulai dengan mengoptimalkan hutan menjadi hutan industri energi. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja lokal yang tidak memerlukan pendidikan tinggi, hanya keterampilan yang perlu ditingkatkan. Namun, Prof menekankan bahwa kerja sama lintas sektor sangat diperlukan dalam hal ini. Kementerian Keuangan, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral harus bersinergi. \Prof juga membahas tentang pentingnya kebijakan finansial dalam mengembangkan hutan industri. Meskipun harga hutan industri tidak bisa dibandingkan dengan batu bara, Prof Tumiran meyakini bahwa dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti biomassa, dan memastikan kelestariannya, hutan industri memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru. Transisi energi, menurut Prof, tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saja. Lintas sektor lainnya, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, harus dilibatkan dalam pengembangan strategi transisi energi yang sinergis. Prof menekankan pentingnya koordinasi antar kementerian, termasuk peran Menteri Koordinator yang dapat mengkoordinasikan berbagai bidang dan antar kementerian. \Dalam konteks ini, Prof Tumiran melihat peran pemerintah daerah sangat penting. Potensi energi baru terbarukan yang ada di daerah harus dimanfaatkan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi provinsi atau kabupaten. Gubernur harus memiliki cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing mencapai 8 persen. Prof Tumiran berpendapat bahwa pemerintah pusat dapat memberikan penekanan kepada para gubernur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing. \Prof Tumiran juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Kampus dapat berperan sebagai sumber daya manusia dan sebagai katalis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Prof Tumiran menyimpulkan bahwa tanpa gubernur bergerak, pemerintah pusat tidak akan berhasil mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

suaradotcom /  🏆 28. in İD

TRANSISI ENERGI PERTUMBUHAN EKONOMI KOLAABORASI KECOLAABORASIAN PEMERINTAH

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Sri Mulyani Dukung Transisi Energi Nasional dan Ketahanan EnergiSri Mulyani Dukung Transisi Energi Nasional dan Ketahanan EnergiSri Mulyani memastikan dukungan terhadap transisi energi nasional dan ketahanan energi, termasuk koordinasi dengan Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan PLN. RUPTL dibahas dalam upaya memastikan ketersediaan energi listrik yang mendukung kebutuhan nasional. PLN ditargetkan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik dan beralih ke energi terbarukan.
Baca lebih lajut »

Bahlil: Kolaborasi Energi Indonesia-India Percepat Transisi Energi Bersih NasionalBahlil: Kolaborasi Energi Indonesia-India Percepat Transisi Energi Bersih NasionalKerja sama fokus pada investasi di energi bersih, seperti geothermal dan solar, serta pengembangan biofuel berkelanjutan, termasuk bioetanol dan bioavtur.
Baca lebih lajut »

Lebih Dari 5.000 Siswa Kenali Energi Transisi Lewat 12 Sekolah Energi Berdikari PertaminaLebih Dari 5.000 Siswa Kenali Energi Transisi Lewat 12 Sekolah Energi Berdikari PertaminaPT Pertamina (Persero) telah mengedukasi 5.512 siswa dan 551 guru di seluruh Indonesia dalam 12 Program Sekolah Energi Berdikari (SEB) Pertamina di tahun kedua.
Baca lebih lajut »

Hashim Klaim JETP Gagal, IESR: Pendanaan Tak Berbentuk Bantuan TunaiHashim Klaim JETP Gagal, IESR: Pendanaan Tak Berbentuk Bantuan TunaiJETP bertujuan percepat transisi energi di sektor kelistrikan, meningkatkan bauran energi terbarukan, serta menekan emisi karbon
Baca lebih lajut »

Transisi Energi: Sejarah, Tantangan, dan Peluang di Era RenewableTransisi Energi: Sejarah, Tantangan, dan Peluang di Era RenewablePakar Energi Nasional Prof Mukhtasor membahas sejarah transisi energi, tantangan dalam era renewable, serta peluang bagi Indonesia untuk mewujudkan swasembada energi.
Baca lebih lajut »

Pengamat: Kinerja Pertamina Mendukung Upaya Swasembada EnergiPengamat: Kinerja Pertamina Mendukung Upaya Swasembada EnergiHanifa Sutrisna, pengamat energi, menyatakan kinerja Pertamina dari hulu hingga hilir sangat mendukung program swasembada energi Presiden Prabowo Subianto. Penemuan sumur migas baru, potensi energi bersih dari bahan bakar nabati, dan dukungan Pertamina Digital Hub menjadi beberapa contohnya. Hanifa menekankan pentingnya swasembada energi agar seluruh rakyat Indonesia memiliki akses yang sama terhadap energi dan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energi sendiri, terutama dengan mendorong energi bersih dan terbarukan. Ia juga mengapresiasi berbagai inisiatif Pertamina, termasuk pengembangan biodiesel, bioavtur, dan bioetanol. Herry Gunawan, peneliti Datanesia Institute, sepakat bahwa Pertamina berperan besar dalam mendukung swasembada energi, namun mengingatkan perlunya investasi besar yang mungkin berdampak pada laba. Herry juga menilai positif pengembangan BBN untuk transisi energi, dengan catatan harga produknya terjangkau, dan mendukung subsidi untuk BBN.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 21:12:04