Masyarakat Pringgasela Selatan bangga menampilkan pangan lokal mereka.
Warga memasak sate pusut di rumah mereka di Desa Pringgasela Selatan, Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa . Sate pusut dibuat dari daging ayam yang dihaluskan, dicampur dengan kelapa, cabai, dan bumbu lainnya.
Ibu-ibu itu membuat pula orog-orog, kudapan yang berasal dari singkong kukus tumbuk yang dicampur dengan gula dan parutan kelapa. Rasanya gurih sekaligus manis. Selain orog-orog, juga ada klepon ubi ungu. Klepon ini mirip dengan klepon kebanyakan, tetapi terbuat dari ubi ungu. Rasanya tak kalah legit. Keseluruhan jajanan itu disuguhkan untuk menyambut para tamu yang datang ke Pringgasela Selatan dalam acara festival Dongdala pada Desember lalu.
Pringgasela Selatan identik dengan makanan tradisional. Kedai LHC yang jadi favorit warga untuk berbelanja makanan, misalnya, menjual berkeranjang-keranjang jajanan tradisional. Keranjang-keranjang itu penuh dengan aneka jajan pasar. Mereka dijamu dengan lumpia, singkong goreng, pisang goreng, serta suguhan teh serai, wedang jahe, teh bunga telang, hingga pinacolada yang dibuat dari pangan lokal pringgasela.Wisatawan mancanegara beristirahat sejenak sembari menikmati teh serai dan aneka gorengan di penginapan dan resto di Dusun Tempasan Pringgasela, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa .
Saat itulah nama Pringgasela Selatan menjadi terkenal. Padahal, sebelumnya, desa ini sulit ditemukan di berbagai tulisan dan liputan, bahkan di Wikipedia sekalipun. ”Ternyata kebiasaan kami sehari-hari yang menyuguhkan makanan lokal bagi tamu adalah penyebabnya. Kami kira itu biasa, tetapi ternyata dinilai istimewa,” kata Kepala Desa Pringgasela Selatan Baihaki Habil.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Program Pangan PBB: Hampir 600 Ribu Orang di Gaza KelaparanHampir 600 ribu warga Palestina di Jalur Gaza kini kelaparan karena makanan yang masuk ke wilayah itu sangat sedikit. Sementara Dewan Keamanan PBB tidak kunjung melakukan pemungutan suara untuk memutuskan resolusi pengiriman bantuan kemanusiaan secara besar-besaran, yang diusulkan Uni Emirat Arab.
Baca lebih lajut »
Bos Badan Pangan Sebut Impor Beras Pilihan Terakhir buat Penuhi StokKepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan kebijakan impor dilakukan sebagai alternatif terakhir.
Baca lebih lajut »
Jurus ID FOOD Kejar Swasembada Pangan, Tanam 692 Ha Lahan dengan Padi-SawitPemerintah terus mendorong peningkatan produksi pertanian dan perkebunan demi mewujudkan swasembada pangan nasional.
Baca lebih lajut »
Anjing Itu Teman, Bukan Bahan PanganRegulasi dan edukasi bagi masyarakat luas bahwa daging anjing bukanlah bahan pangan perlu terus dilakukan.
Baca lebih lajut »
Siap-Siap! Bantuan Pangan Beras Bakal Disebar ke 22 Juta Penerima di 2024Memasuki 2024, pemerintah melanjutkan pendistribusian Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) di 38 provinsi
Baca lebih lajut »
”Sek-sek”... Kami Hidup dan Berguru dari TenunMotif tenun Pringgasela Selatan tidak saja indah, tetapi kaya akan pesan kehidupan yang terus dijaga bersama-sama agar tidak punah.
Baca lebih lajut »