Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa prestasi dan kontribusi positif dari umat Muslim dapat membantu mengatasi permasalahan Islamophobia yang semakin meningkat di beberapa negara. JK menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan mobilitas vertikal masyarakat Muslim dan menunjukkan bahwa komunitas Muslim di negara-negara maju dapat mempertahankan identitas keislaman mereka meskipun berada di kelas menengah baru.
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan bahwa prestasi positif dari umat Muslim dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan Islamophobia yang semakin meningkat di beberapa negara. JK menyatakan bahwa persepsi negatif terhadap Islam dapat teratasi secara alami jika umat Islam menunjukkan kontribusi dan prestasi positif bagi masyarakat tanpa memandang agama atau latar belakang.
Sebagai contoh, JK mencontohkan keberhasilan wanita Muslim yang semakin menonjol dan bahkan melampaui laki-laki Muslim dalam pendidikan. Menurut JK, hal ini dapat mengurangi diskriminasi di berbagai aspek kehidupan. Faktor utama yang mendorong mobilitas vertikal masyarakat Muslim di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa adalah pendidikan. Muslim di kawasan tersebut memiliki akses pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan komunitas Muslim di tempat lain. Sebagian besar dari mereka menjadi profesional di bidang masing-masing, dengan sedikit yang bekerja di sektor pekerjaan manual.Selain itu, JK menyoroti bagaimana komunitas Muslim di negara-negara maju dapat mempertahankan identitas keislaman mereka meskipun berada di kelas menengah baru. Ada kebanggaan bahwa agama yang mereka yakini dapat berjalan seiring dengan status mereka sebagai kaum profesional. Fenomena ini terlihat dari banyaknya masjid dan mushalla baru yang dibangun di Eropa dan Amerika. Melihat realitas ini, JK menekankan pentingnya fokus pada sektor pendidikan dalam upaya membantu sesama Muslim, khususnya mereka yang tinggal di negara-negara dengan mayoritas non-Muslim dan masih berjuang untuk memperbaiki kondisi mereka. Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim berlangsung pada 13-15 Januari 2025 di London, Inggris. Kegiatan ini mempertemukan para pemimpin Muslim dari berbagai negara untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh komunitas Muslim minoritas di seluruh dunia. Retret ini dihadiri oleh 15 orang mantan pemimpin Muslim dari negara-negara mayoritas Muslim, serta pemimpin Muslim dari negara-negara minoritas seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Afrika Selatan. Diskusi difokuskan pada upaya mendukung minoritas Muslim yang menghadapi diskriminasi, penganiayaan, bahkan genosida di berbagai belahan dunia. Tujuan retret ini, menurut penyelenggara, Justice For All, adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pengalaman hidup minoritas Muslim yang beragam, mengidentifikasi tantangan bersama dan unik yang mereka hadapi, serta mengeksplorasi strategi konkret untuk memperkuat hak, representasi, dan kesejahteraan komunitas-komunitas ini. JK dikenal sebagai tokoh perdamaian dan mediator konflik, bersama Hamid Awaludin diundang karena pengalamannya dalam mengatasi konflik di Aceh, Ambon, dan Poso, serta keterlibatannya dalam isu-isu kemanusiaan. Kehadirannya pada acara itu diharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendukung komunitas Muslim minoritas di seluruh dunia.
ISLAMOPHOBIA MUSLIM PENDIDIKAN KOMUNITAS MUSLIM JUSTICE FOR ALL
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Serukan Negara Muslim Bersatu, Prabowo: HAM Bukan untuk Umat MuslimMenurut Prabowo, negara-negara Islam tidak dihormati. Negara lain tidak peduli dengan pendapat negara muslim.
Baca lebih lajut »
JK: Pendidikan Kunci Penghapusan Diskriminasi Terhadap MuslimWakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, menegaskan bahwa pendidikan menjadi kunci dalam mengatasi diskriminasi terhadap umat Muslim. JK menyampaikan pandangan ini dalam acara Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim di London, dengan menekankan bahwa kesuksesan wanita Muslim dan kontribusi positif umat Islam secara umum dapat membantu memupuk persepsi yang lebih positif terhadap Islam.
Baca lebih lajut »
Pengurus Yakin Bahwa Pelatih Ahang Bisa Tingkatkan Prestasi TimnasPengurus tim nasional Indonesia yakin dengan kemampuan pelatih Ahang dalam meramu kekuatan tim dan berharap bisa tampil lebih baik. Mereka akan memberikan kesempatan kepada Ahang dan terus mengevaluasi untuk memperbaiki prestasi tim.
Baca lebih lajut »
Prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Tetap Layak Dapat Apresiasi meski Gagal Maju ke SemifinalDengan kekalahan 0-1 dari Filipina dalam pertandingan terakhir Grup B, Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024.
Baca lebih lajut »
Ulang Tahun ke-129, Ini Sejumlah Prestasi BRI yang Selalu Beri yang Terbaik bagi MasyarakatBRI bertransformasi menjadi pilar penting untuk mendukung ekonomi masyarakat.
Baca lebih lajut »
Deretan Prestasi Rizky Faidan, Bawa Pulang Piala Juara Dunia FIFAe World Cup 2024Rizky Faidan jadi sorotan publik usai berhaasil menang dalam babak final FIFAe World Cup 2024. Bagi yang ingin mengenalnya, berikut ini profil dan prestasi Rizky Faidan.
Baca lebih lajut »