Presiden Sri Lanka Minta Bantuan Putin untuk Impor Bahan Bakar

Presiden Sri Lanka meminta pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk membantu negara kepulauan yang kekurangan uang itu mengimpor bahan bakar.

Kolombo, Beritasatu.com - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada Rabu mengatakan, pihaknya meminta pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk membantu negara kepulauan yang kekurangan uang itu mengimpor bahan bakar di saat negaranya berjibaku dengan krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade.

" telah melakukan telecon yang sangat produktif dengan Presiden #Rusia, Vladimir Putin," kata Gotabaya Rajapaksa dalam cuitannya di Twitter.Dia menambahkan bahwa pihaknya telah meminta dukungan kredit dari Rusia untuk mengimpor bahan bakar.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

Beritasatu /  🏆 26. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Sri Lanka Bangkrut, Presiden Rajapaksa Minta Tolong Putin Kirim BBM ke NegaranyaGotabaya Rajapaksa mendesak pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk mengirimkan pasokan bahan bakar minyak ke negaranya yang sedang dilanda krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade. TempoDunia
Baca lebih lajut »

Sri Lanka Krisis Energi, Stok Bahan Bakar Kurang untuk Kebutuhan Sehari | Kabar24 - Bisnis.comPersediaan bahan bakar di Sri Lanka tinggal kurang dari satu hari, sehingga transportasi umum terpaksa terhenti.
Baca lebih lajut »

‘Saya tak sanggup beli susu untuk bayi saya’- Krisis ekonomi di Sri Lanka - BBC News Indonesia'Anak-anak saya menderita. Para pemimpin kami hidup enak. Jika anak-anak mereka hidup bahagia, mengapa anak-anak saya tidak bisa?' tanya ibu tiga anak.
Baca lebih lajut »

[POPULER GLOBAL] Stok BBM Sri Lanka Tinggal Sehari | Rusia Kuasai LuhanskPopuler global hari ini: Stok BBM Sri Lanka sisa sehari, Putin beri perintah baru usai Rusia kuasai Luhansk, hingga Ukraina akui kalah di Lysychansk.
Baca lebih lajut »