Dalam perayaan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79, Presiden Jokowi menekankan pentingnya integritas dan dedikasi pers dalam menjalankan peran sebagai pilar keempat demokrasi. Ia juga mengingatkan agar pers selalu waspada terhadap upaya-upaya yang bertujuan mengendalikan pemikiran dan memengaruhi opini publik.
Presiden Joko Widodo dalam perayaan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 menyampaikan pesan penting bagi insan pers di Indonesia. Ia berharap pers terus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Menurut Presiden, pers yang profesional dan berintegritas merupakan aset bangsa dan pilar keempat demokrasi, yang berperan penting dalam menyuarakan kebenaran dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya kewaspadaan pers terhadap upaya-upaya untuk mengendalikan pemikiran dan memengaruhi opini publik dengan modal yang besar. Ia mengingatkan bahwa pers harus selalu mengutamakan kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.Presiden Jokowi juga mengapresiasi kerja keras para jurnalis, wartawan, dan insan pers yang terus menjalankan pengabdiannya dengan dedikasi tinggi meskipun tantangan semakin kompleks. Ia mengakui dinamika yang dihadapi dunia pers dan mengajak pers untuk terus menjadi pers Pancasila, yaitu pers yang terlibat dalam pembangunan bangsa dan komit terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini menjadi momentum penting untuk seluruh insan dan institusi pengelola pers atau media massa untuk merefleksikan kaidah-kaidah normatif dan imperatif dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dengan makin bebasnya ekosistem pers, diharapkan kebenaran, kebaikan, dan nilai-nilai luhur kehidupan tetap dijunjung tinggi. Pers diharap menjauhi hoaks, provokasi, ujaran kebencian dan permusuhan, serta hal-hal yang meluruhkan martabat, kebaikan, dan persatuan bangsa
Presiden Jokowi Hari Pers Nasional Pers Indonesia Demokrasi Kepentingan Bangsa
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Jokowi Harapkan Investigasi Mendalam Kasus Penembakan WNI di MalaysiaPresiden Joko Widodo mengimbau adanya investigasi menyeluruh terkait penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari kegiatan ilegal, terutama di negara lain.
Baca lebih lajut »
Prabowo Ingatkan Pers yang Profesional dan Berintegritas Adalah Aset BangsaPresiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat Hari Pers kepada seluruh insan pers di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Apa fungsi Dewan Pers sebagai lembaga yang melindungi kemerdekaan persSebagai pilar demokrasi, pers memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi, mengawasi jalannya pemerintahan, serta menjadi sarana edukasi bagi ...
Baca lebih lajut »
Hari Pers Nasional, Muhammadiyah Ingatkan Pentingnya Peran Pers dalam Kehidupan BerbangsaManusia dan bangsa tidak hanya memerlukan kebenaran kebaikan dan keutamaan hidup secara profan belaka tetapi juga dimensi yang sakral dan transenden sebagaimana diajarkan agama-agama
Baca lebih lajut »
Hari Pers Nasional 2025: Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian BangsaHari Pers Nasional (HPN) 2025 diperingati pada 9 Februari, memperingati HUT ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Tema HPN 2025 adalah 'Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa', menekankan peran strategis pers dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian bangsa. Sub tema 'Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan' juga diusung, mencerminkan peran strategis Kalimantan Selatan dalam pengembangan kawasan dan logistik di pulau Kalimantan.
Baca lebih lajut »
Wakil Ketua MPR: Hari Pers Nasional 2025 Jadi Momentum Tingkatkan Peran Insan PersWakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menekankan pentingnya peran insan pers yang berintegritas dalam meningkatkan literasi masyarakat untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Ia menyebut rendahnya tingkat literasi dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kemiskinan dan perpecahan. Lestari berharap insan pers dan para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang sehat.
Baca lebih lajut »