Presiden Iran Ebrahim Raisi akan menemui Presiden China Xi Jinping. Amerika Serikat (AS) bakal ketar-ketir?
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China atas undangan dari Presiden Xi Jinping.
Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri China, rencananya kunjungan tersebut akan berlangsung pada 14 hingga 16 Februari 2023. Meski demikian, tidak ada rincian lebih lanjut dan tidak ada informasi terkait isu yang akan dibahas oleh Ebrahim Raisi dan Xi Jinping. China merupakan mitra dagang penting bagi Iran karena menjadi satu-satunya pelanggan ekspor minyak yang dikenai sanksi berat oleh AS.
Iran juga semakin membangun hubungan yang lebih dekat dengan Rusia, yang dianggap China sebagai mitra strategis. Teheran dan Moskow telah berupaya memperdalam hubungan untuk melawan tekanan dari AS dan sekutunya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hacker Beraksi Potong Siaran Langsung Pidato Presiden Iran Sambut 44 Tahun RevolusiKelompok hacker antipemerintah beraksi dengan memotong secara singkat siaran langsung pidato Presiden Iran Ebrahim Raisi menyambut 44 tahun revolusi Iran.
Baca lebih lajut »
Boikot Pidato Presiden Ebrahim Raisi, Kelompok Anti-Pemerintah Iran Tampilkan Simbol PerlawananPresiden Iran Ebrahim Raisi dikerjai hacker saat pidato siaran langsung secara online.
Baca lebih lajut »
Peretas Anti-Pemeritah Menyela Pidato Langsung Presiden IranPara peretas anti-pemerintah menyela pidato Ebrahim Raisi yang disiarkan televisi.
Baca lebih lajut »
Akademisi Iran-Prancis Dibebaskan dari Penjara IranPemerintah Prancis menyampaikan bahwa akademisi keturunan Iran-Prancis, Fariba Adelkhah telah dibebaskan dari penjara Evin.
Baca lebih lajut »
Dubes Iran: Indonesia Sama Seperti Iran, Tak Memihak Timur atau BaratDr Mohammad Azad, Dubes Iran untuk Indonesia sampaikan beberapa poin terkait hubungan Indonesia-Iran.
Baca lebih lajut »
Dubes Iran: RI Bebas-Aktif, Iran Tak Berpihak ke Timur dan BaratDuta Besar Iran untuk Indonesia Dr Mohammad Khoush Heikal Azad menyebut Indonesia dan negaranya punya kebijakan politik luar negeri yang hampir sama.
Baca lebih lajut »