Para kepala daerah diminta serius dalam menyeimbangkan penanganan covid-19 dan ekonomi agar tidak terjadi peningkatan kasus yang besar.
PRESIDEN Joko Widodo meminta Menteri Dalam Negeri mengingatkan para kepala daerah bekerja keras menangani pandemi.
"Komite dalam hal ini Mendagri mengingatkan kembali kepada satgas di daerah, gubernur, bupati, wali kota agar betul-betul serius dan bekerja keras dalam rangka penanganan covid-19 ini terutama dalam strategi menyeimbangkan antara gas dan rem untuk penanganan covid-19 dan ekonomi dengan takaran yang tepat," ucap Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai penanganan covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin .
Presiden mengingatkan agar tren serupa perlu diwaspadai. Ia menekankan manajemen pengendalian covid-19 di pusat dan daerah penting untuk terus bersinergi. "Perkembangan negara-negara lain itu juga perlu diwaspadai sehingga kita tidak kehilangan kendali atas manajemen yang ada dalam menangani utamanya di daerah dan kita di pusat," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketua Komisi I Ingatkan TNI agar Kedepankan Profesionalisme dalam Penanganan Covid-19Pelibatan TNI dalam penanganan Covid-19 serta sosialisasi new normal sejak Maret lalu sampai saat ini, kinerja TNI dinilai cukup baik.
Baca lebih lajut »
Twindy Rarasati Ingatkan Penderita Covid-19 Catat Gejala yang DirasakanMenurut Twindy Rarasati, tak semua pasien COVID-19 mengalami gejala demam atau sesak napas.
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Satgas dan Kepala Daerah Serius Tangani Covid-19Strategi gas dan rem untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi harus diseimbangkan dengan takaran tepat.
Baca lebih lajut »
Presiden: Satgas Covid-19 dan Kepala Daerah Harus PekaGubernur, bupati, dan wali kota serius dalam penanganan pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Tetap Percaya pada DemokrasiTiungkay kepuasan demokrasi turun tajam pada saat Covid-19 merebak luas pada awal Juni 2020 menjadi 59%. Kini angkanya menaik kembali menjadi 67%.
Baca lebih lajut »