DPR meminta harga BBM harus terjangkau meski harga bensin penugasa yakni Premium dihapus
Jakarta, CNBC Indonesia -
Hal ini menurut Mulyanto perlu dilakukan sebagai bukti alasan Pemerintah menghapus premium benar-benar karena faktor lingkungan dan bukan karena faktor komersil."Kalau hanya menghapus premium sama saja melepas tanggungjawab Pemerintah dalam menyediakan bahan bakar terjangkau untuk msayarakat dengan dalih lingkungan," ungkap Mulyanto kepada CNBC Indonesia
Mulyanto menambahkan masyarakat bukannya tidak ingin menggunakan BBM bersih namun di tengah kondisi ekonomi yang masih lemah mereka lsbih memilih BBM murah yang terjangkau.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Badan Anggaran DPR Prediksi Pasar Keuangan Global Masih Hadapi Ketidakpastian Pada 2022Banggar DPR menilai pasar keuangan global masih akan menghadapi ketidakpastian pada 2022 seiring pandemi COVID-19 yang masih menyebar secara luas meski tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Harga Kebutuhan Pokok Melonjak, DPR Panggil Menteri Perdagangan | merdeka.comDPR RI segera memanggil Menteri Perdagangan untuk segera menstabilkan harga sejumlah komoditas yang melonjak menjelang tahun baru. Pernyataan itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima di sela sosialisasi peran BUMN untuk pemberdayaan umat di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (28/12).
Baca lebih lajut »
Anggaran DPR Belum Akuntable, Jadi Habitat KorupsiAnggaran DPR Belum Akuntable, Jadi Habitat Korupsi. Catatan merah terhadap DPR dalam pengelolaan keuangan itu disokong juga akibat lemahnya pengawasan dan akuntabilitas penggunaan anggaran.
Baca lebih lajut »
Transparansi Keuangan DPR Hanya Pepesan KosongTransparansi Keuangan DPR Hanya Pepesan Kosong. Padahal sejak 2018 DPR berkomitmen untuk menjalankan transparansi keuangan bersama 180 parlemen dunia.
Baca lebih lajut »
Buntut Pasien Covid-19 Kabur Dari Wisma Atlet, DPR: Jangan Lagi Ada Dispensasi Karantina'Kita harapkan tidak ada lagi pasien Covid-19, khususnya varian Omicron, yang lolos dari karantina,' kata Nurhadi
Baca lebih lajut »