Penahanan CEO Telegram, Pavel Durov akan diperpanjang, sesuai dengan keputusan otoritas peradilan Prancis pada Minggu malam waktu setempat (25/8).Menurut sumber
Menurut sumber yang mengetahui penangkapan tersebut, Durov akan menghadapi penahanan dan pemeriksaan yang berlangsung hingga 96 jam.
Ia ditemani oleh seorang pengawal dan asisten pribadi yang selalu menemaninya. Namun setibanya di bandara ia langsung ditangkap. "Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," tegasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Ini Respon RusiaPendiri sekaligus CEO aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov dilaporkan telah ditangkap oleh kepolisian Prancis setibanya di bandara Le Bourget dekat
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Ini Respons RusiaPendiri sekaligus CEO aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov dilaporkan telah ditangkap oleh kepolisian Prancis setibanya di bandara Le Bourget dekat
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Saat Baru Mendarat di Bandara Prancis, Hal Ini Diyakini AlasannyaCEO Telegram Pavel Durov ditangkap di sebuah bandara Prancis saat baru mendarat dengan pesawat pribadinya.
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov Ditahan di Bandara Prancis, Ada Apa?Petugas dari kantor antipenipuan Prancis, yang berada di bawah bea cukai Prancis, menahannya Sabtu (24/8) malam.
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap otoritas keamanan PrancisCEO Telegram Pavel Durov dilaporkan ditangkap dan ditahan oleh otoritas keamanan Prancis di dekat Paris pada Sabtu malam (24/8) ketika ia hendak keluar dari ...
Baca lebih lajut »
Prancis Tolak Intervensi Rusia Soal Penangkapan CEO TelegramKabar penangkapan pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov menjadi sorotan Internasional.Durov yang lahir di Rusia dan memperoleh kewarganegaraan Prancis ditangkap
Baca lebih lajut »