'Islamisme radikal di Mali dengan tentara kita di sana? Tidak pernah,' katanya
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengamcam aakan menarik pasukannya keluar dari Mali jika negara tersebut bergerak menuju Islamisme radikal setelah kudeta kedua dalam sembilan bulan. Hal itu disampaikannya dalam pernyataan yang dipublikasikan pada Minggu .
Pada awal pekan ini, Prancis dan Uni Eropa mengecam kudeta yang tidak dapat diterima setelah presiden sementara Mali Bah Ndaw dan perdana menteri Moctar Ouane ditahan serta dilucuti dari kekuasaan mereka. "Ada bujukan ini hari ini di Mali. Tapi jika negara itu mengarah ke sana, saya akan menarik ," katanya memperingatkan dalam pernyataan yang dibuat selama perjalanan ke Rwanda dan Afrika Selatan. Macron terbang pulang ke Paris pada Sabtu