Pramoedya Ananta Toer memang tak pernah menulis spesifik soal musik. Namun, Pram yang anak semua bangsa juga bagian dari anak kandung skena dan isu musik Indonesia.
Saya menuliskan esai ini karena dipicu oleh satu rasa penasaran, adakah Pramoedya Ananta Toer sepanjang hayat kreatifnya menulis perihal musik, walau hanya satu artikel?
Dari catatan pergaulan biografis seperti itu, Pram sesungguhnya tidak jauh-jauh amat dari dinamika musik. Artinya, Pram bukan berarti tak memperhatikan musik sama sekali dalam hidupnya. Bukan dalam pengertian Pram pernah membeli tiket konser atau datang ke sebuahmenyaksikan pertunjukan musik, melainkan musik sebagai sebuah kontemplasi dan pengingat diri. Musik sebagai suara lirih yang menemani ketika kesunyian menyayat kalbu dan nyaris menumpaskan asa.
Dalam alam bebasnya, Pram bertemu dengan musik hanya dalam ranah kerja kebudayaan. Ia adalah kepala redaksi untuk lembaran kebudayaan ”Lentera” yang terbit tiap pekan di koran. Di dua lembar ”Lentera” yang diasuh dan dikurasinya itu, kerap muncul artikel, berita, poster pertunjukan musik, maupun iklan-iklan piring rekaman.
Di lain waktu, dan ini berkali-kali, di lembaran budaya yang diasuh Pramoedya Ananta Toer memuat sejumlah berita pertunjukan musik dan poster konser. Salah satunya, poster konser yang memuat”Dengan atraksi2 istimewa: Orkes Gumarang tak asing lagi; Amir Saragih dengan gaya Louis Armstrongnya; Saroso dengan petikan gitarnya; Idris Sardi and his band, dengan biolanja jang mempersonakan; band Quinta Nada; dan djangan lupa: atjara diachiri dengan dansa bebas, makan minum ketjil...
Saksikanlah, bahkan kepada musik pun, hak-hak Gesang turut dibelanya secara demonstratif. Ini fakta-fakta yang hilang dari Pram dan bahkan dari komposer legendaris kita Gesang bahwa Indonesia jika maju daya ciptanya, sehat ekosistem industri budayanya, tegakkan hal-hal yang sangat dasar itu: penghormatan atas hak-hak penciptaan kreativitas.
Ketika hal ini saya tanyakan kepada teman saya yang memang seorang pengkliping terbaik soal Pram dan Indonesia, jawabannya juga tidak memuaskan. Tetapi, ia menyodorkan beberapa guntingan fakta hubungan Pram dengan musik dari segi-segi lain yang tidak bersinggungan langsung.Saya pastikan—hingga ada data baru ditemukan—Pram tak pernah menulis spesifik soal musik.
Dalam alam bebasnya, Pram bertemu dengan musik hanya dalam ranah kerja kebudayaan. Ia adalah kepala redaksi untuk lembaran kebudayaan ’Lentera’ yang terbit tiap pekan di koran ’Bintang Timur’. ”Berhubung nama dan alamat dari beberapa pentjipta lagu tidak kami ketahui, sedangkan lagu2nya telah di piring hitamkan dan diedarkan dengan tanda NN, maka bersama ini kami mengundang jang bersangkutan untuk berhubungan dengan kami guna penyelesaian honorarium sesuai dengan peraturan2 jang berlaku dalam perusahaan kami.”
X-Hide-Give-Me-Perspective Lekra Anas Syahrul Alimi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Askara Nuswantara: Musik Tradisional Nusantara Berpadu dengan Musik Modern untuk Membangkitkan Semangat NasionalismeAskara Nuswantara, sebuah grup musik asal Yogyakarta, menggabungkan musik tradisional nusantara dengan elemen musik modern untuk menciptakan nuansa segar dan menginspirasi generasi muda. Lagu terbaru mereka, Surya Nuswantara, memadukan IDM, gamelan, dan suling Batak, menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan dan menghidupkan kembali semangat nasionalisme.
Baca lebih lajut »
Subo: Ruang Musik Intim yang Menawarkan Pengalaman Audio dan Rasa yang Tak TerlupakanSubo, ruang dengar musik pribadi milik keluarga Aria Anggadwipa dan Intan Anggita Pratiwie, menawarkan pengalaman mendengarkan musik yang intim dan sakral. Dengan peralatan musik top dan koleksi piringan hitam yang beragam, Subo menjadi destinasi untuk para pencinta musik yang ingin merasakan sensasi mendengarkan musik yang khas.
Baca lebih lajut »
Lembaran Karier Kevin Diks: Dari Vitesse Arnhem hingga Borussia MonchengladbachSimak perjalanan inspiratif Kevin Diks, pemain Timnas Indonesia pertama di Bundesliga, dari akademi Vitesse hingga berseragam Borussia Monchengladbach!
Baca lebih lajut »
Kapuslabfor Soal Penyebab Kebakaran Gedung Kementerian ATR/BPN: Banyak Lembaran Kertas TerbakarSudjarwoko mengatakan, tak semua bagian di ruangan humas terbakar
Baca lebih lajut »
Wibi Andrino Harapkan Pram-Doel Segera Isi Jabatan Definitif di DKI JakartaWakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, mengharapkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno (Doel), segera melakukan akselerasi pengisian pejabat definitif di DKI Jakarta. Wibi mengatakan banyak jabatan yang masih dijabat pejabat pelaksana tugas (plt) dan perlu diisi pejabat definitif yang kompeten.
Baca lebih lajut »
Bupati Blora Ajak Pencinta Pram Hadir di Festival Seabad Pramoedya Ananta ToerIngatan tentang Pramoedya Ananta Toer tak boleh pupus. Untuk mengenangnya seniman, budayawan, dan pekerja seni lainnya merayakan festival seabad kelahiran Pram.
Baca lebih lajut »