Presiden Prabowo Subianto belum memiliki keputusan untuk merealisasikan kenaikan PPN 12%.
Presiden Prabowo Subianto belum memiliki keputusan untuk merealisasikan amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan sebesar 12% pada Januari 2025.
Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan simulasi penerapan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai menjadi 12% pada awal 2025. "Kalau dampak potensinya kan gampang hitungnya, naik dari 11% ke 12% itu kan berarti naik 1%, 1 per 11 itu kan katakan 10% total PPN kita realisasi setahun Rp 730-an triliun, berarti kan tambahnya sekitar Rp 70-an triliun," tegas Susiwijono awal Agustus 2024."Hitung dengan dampak ekonominya kira-kira kalau dengan itu bagaimana, nanti kemampuan bisnis serta sektor industri kita dan sebagainya, tinggal disandingkan," ungkapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Orang Dekat Prabowo Tak Setuju Jika PPN Naik jadi 12% di 2025, Ini AlasannyaEkonom sekaligus Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo tidak setuju jika pajak pertambahan nilai (PPN) naik menjadi 12 persen. Dia khawatir kenaikan PPN tersebut berdampak negatif terhadap penerimaan pajak.
Baca lebih lajut »
Tim Prabowo Tolak PPN Naik Jadi 12%Drajad Wibowo mengaku tak setuju dengan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.
Baca lebih lajut »
Bos Pengusaha Minta Menkeu-3 Wamenkeu Prabowo Pikir-Pikir Lagi PPN 12%Prabowo dikabarkan bakal menugaskan 3 wakil untuk Menteri Keuangan di kabinetnya nanti.
Baca lebih lajut »
Prabowo Diminta Tunda Rencana Kenaikan PPN Jadi 12%Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno minta pemerintah kaji ulang rencana kenaikan PPN menjadi 12%. Penundaan diharapkan dapat tingkatkan daya beli masyarakat.
Baca lebih lajut »
Video: 2025 Warga RI Hadapi Banyak 'Beban', PPN Jangan Naik Jadi 12%2025 Warga RI Hadapi Banyak 'Beban', Prabowo Diminta Tunda PPN Naik Jadi 12%
Baca lebih lajut »
2025 Bakal Jadi Petaka: PPN 12% Hingga Tarif KRL Berbasis NIKTahun 2025 sepertinya akan menjadi tahun yang cukup berat bagi masyarakat di Indonesia, terutama masyarakat kalangan menengah.
Baca lebih lajut »