Presiden Joko Widodo memberikan sinyal reshuffle atau pergantian menteri dan kepala lembaga negara yang kinerja nya tidak memuaskan. Beberapa menteri memberikan respons terhadap sinyal tersebut.
Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal akan melakukan reshuffle atau mengganti menteri serta kepala lembaga negara yang tidak bekerja dengan baik. Pernyataan ini disampaikan sekitar 100 hari setelah ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober lalu. 'Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,' ujar Prabowo setelah acara peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025.
Prabowo menekankan bahwa rakyat menginginkan pemerintahan yang bersih dan transparan. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah harus bekerja sepenuhnya untuk kepentingan bangsa dan rakyat. 'Kami ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain,' ujarnya. Menanggapi pernyataan Prabowo, beberapa menteri memberikan respons sebagai berikut: Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul buka suara soal sinyal reshuffle Kabinet Merah Putih. Gus Ipul mengatakan peringatan dari Prabowo tentang kinerja pembantunya tidak hanya ditujukan untuk para menteri. 'Saya anggap ini sebagai peringatan bagi siapa pun yang membantu presiden di posisi mana pun. Tidak hanya para kabinet. Mungkin juga di bawah-bawah,' kata Gus Ipul saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan pada Kamis malam, 6 Februari 2025. Sekretaris Jenderal PBNU ini mengatakan tidak ingin memaknai pernyataan Prabowo sebagai isu reshuffle. Gus Ipul mengatakan Prabowo memang sering mengingatkan para pembantunya agar istikamah dalam menjalankan tugas. 'Saya kira ini adalah untuk kesekian kalinya mengingatkan kita semua supaya konsisten, supaya istikamah,' ujar dia. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan para menteri di kabinet Prabowo harus siap menghadapi kemungkinan reshuffle kabinet. Ia menegaskan perihal reshuffle merupakan kewenangan presiden. 'Tentunya para menteri harus siap. Siapa pun yang di-reshuffle oleh presiden harus siap,' kata Ara, demikian sapaan akrabnya, kepada awak media saat ditemui usai puncak acara hari ulang tahun (HUT) Gerindra ke-17 di gedung parlemen, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2025. Ara mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden. 'Jadi tentunya presiden memiliki hak sesuai dengan konstitusi yang harus dihormati,' ucapnya. 'Itu adalah kewenangan penuh presiden.' Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga ikut menanggapi pernyataan Prabow. Ia menepis kabar akan adanya reshuffle di kabinet Merah Putih. 'Reshuffle apa, enggak ada reshuffle,' kata Prasetyo usai menghadiri acara hari ulang tahun (HUT) Gerindra ke-17 yang digelar di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, pada Kamis, 6 Februari 2025. Ketika ditanya lebih lanjut, Prasetyo pun membantah hal itu dan mengatakan bahwa pemerintah sedang fokus bekerja. 'Enggak ada, belum, belum. Masih lagi kerja,' ujarnya. Menteri Luar Negeri Sugiono Sementara itu, Menlu Sugiono mengaku tidak tahu-menahu perihal kabar reshuffle. 'Saya belum tahu malah,' ujarnya. Senada dengan Prasetyo, ia mengklaim tidak tahu tentang adanya menteri yang tidak sejalan dengan kabinet. Omongan itu awalnya datang dari Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. 'Tanya sama Bang Dasco, saya belum pernah dengar,' kata Sugiono.
RESHUFFLE PRABOWO MENTERI Kinerja Kabinet Merah Putih
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapi Sinyal Reshuffle Kabinet Prabowo, Sekjen Minta Menteri Gerindra Kerja KerasPrabowo sebelumnya buka suara soal sinyal reshuffle usai 100 hari masa kerjanya.
Baca lebih lajut »
100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, Sinyal Reshuffle Kabinet Menguat?Jika Prabowo ingin melakukan reshuffle, maka harus benar-benar matang, berdasarkan evaluasi dan kebutuhan, bukan sekedar mengakomodasi kepentingan politik praktis.
Baca lebih lajut »
Prabowo Beri Peringatan Keras kepada Kabinet dan Sinyal Reshuffle KabinetPresiden Prabowo Subianto memberi peringatan keras kepada para menteri agar bekerja maksimal untuk rakyat. Peringatan ini diiringi dengan sinyal reshuffle kabinet yang mungkin akan dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu, terdapat beberapa isu lain yang mencuat di pemerintahan Prabowo, seperti gugatan mantan kader PKB dan penyelidikan KPK terhadap Ketua Umum Partai NasDem.
Baca lebih lajut »
Prabowo Bakal Reshuffle Menteri Usai 100 Hari KerjaPresiden Joko Widodo menyatakan tidak segan menindak para menteri yang tidak becus bekerja. Prabowo menegaskan akan menyingkirkan menteri yang tidak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Isu Reshuffle Mencuat, Dasco Ungkap Menteri Tak Sejalan dengan Prabowo, Siapa?'Nah memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama.'
Baca lebih lajut »
Presiden Prabowo Waspadai Kinerja Menteri, Ancam ReshuffleWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan Presiden Prabowo Subianto memiliki hak untuk mengevaluasi kinerja menteri dan melakukan langkah-langkah perbaikan internal. Dasco menilai pernyataan Presiden Prabowo setelah peringatan Harlah Ke-102 NU, Rabu (5/2), merupakan peringatan bagi jajaran menterinya.
Baca lebih lajut »