Presiden Prabowo Subianto menyebut Bank Indonesia (BI) adalah bagian vital dalam menjaga kedaulatan dan kemerdekaan suatu bangsa.
Foto: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2024 di Grha Bhasvara Icchana, kompleks kantor pusat Bank Indonesia , Jakarta, Jumat malam. -Presiden Prabowo Subianto menyebut Bank Indonesia adalah bagian vital dalam menjaga kedaulatan dan kemerdekaan suatu bangsa, bersama dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan .
"Saya ingat pemimpin politik yang pernah mengatakan, kalau anda mau menghancurkan suatu negara, hancurkan pertama mata uangnya. Jadi, saudara-saudara Gubernur BI, Menkeu, Ketua OJK, semua pelaku keuangan, tugas dan tanggung jawab saudara tidak ringan," jelasnya. "Fund kita kuat. Sumber daya kita kuat, kekayaan kita kuat, banyak. Masalahnya, bagi negara yang kekayaannya banyak, elitnya suka lemah," jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
China Tiba-Tiba Sebut-Sebut Prabowo, Ada Apa?Pemerintah China tiba-tiba menyebut nama Presiden RI Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Bos BI Ungkap Suramnya Dunia: AS, China & Eropa Biang KerokGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pertumbuhan ekonomi global akan stagnan pada tahun ini hingga 2025
Baca lebih lajut »
Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%, Bos BI Buka Suara!Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menganggap pertumbuhan ekonomi Indonesia memang terjadi perlambatan pada kuartal III-2024
Baca lebih lajut »
Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%, Bos BI: Belum IdealGubernur BI Perry Warjiyo meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5,1%.
Baca lebih lajut »
Nih! Analisa Sri Mulyani-Bos BI Soal Kemenangan Trump & Nasib RupiahBegini analisa rupiah dari Sri Mulyani dan Perry Warjiyo di tengah kemenangan Presiden Trump.
Baca lebih lajut »
Gubernur BI Ungkap Tantangan Terbitkan Instrumen Moneter SyariahGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, membeberkan tantangan yang dihadapinya dalam menerbitkan instrumen moneter berbasis syariah.
Baca lebih lajut »