Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember, Jawa Timur, bernama Hanifah dan Siti Khoiriyah, yang mengalami permasalahan kerja di Arab Saudi berhasil dipulangkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI).
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) membantu proses pemulangan pekerja migran asal Jember, Jawa Timur bernama Hanifah yang mengalami permasalahan kerja di negara Arab Saudi . Dalam hal ini, terdapat dua orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember yakni Hanifa dan Siti Khoiriyah yang membuat tayangan video untuk minta tolong kepada pemerintah agar bisa dipulangkan ke daerah asalnya.
Permohonan bantuan pulang tersebut, setelah mereka berbulan-bulan bekerja di Arab Saudi tanpa menerima upah kerja dari majikannya. 'Ini adalah salah satu langkah dari pemerintah untuk memulangkan PMI kita yang bermasalah di Arab Saudi. Menjadi catatan dan perhatian kita bersama betapa masih banyak eksploitasi-eksploitasi yang dilakukan di berbagai daerah dan kami maksimalkan bantuan,' kata Wakil Menteri PPMI Zulfikar A. Tawalla di Tangerang, Minggu. Ia mengatakan, proses pemulangan yang dilakukan terhadap pekerja migran asal Jember ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi yang terus dilakukan untuk memfasilitasi.Keduanya bisa langsung dipulangkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia melalui penerbangan pesawat Ethopian AirLines ET628 Jeddah-Jakarta pada Minggu (05/01). 'Pemulangan pertama dilakukan kepada ibu Hanifah melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pukul 17.05 Pesawat Ethopian AirLines ET628,' katanya. Sementara itu, untuk pemulangan pekerja migran selanjutnya yaitu Siti Khoiriyah akan dilakukan dengan proses yang sama melalui penerbangan Jakarta, lewat Bandara Soett
Pekerja Migran Indonesia Indonesia Arab Saudi Pemulangan Eksploitasi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri PPMI: 90 persen kasus PMI akibat berangkat nonproseduralMenteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding menyebut 90 persen kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri akibat ...
Baca lebih lajut »
Menteri PPMI resmikan ruang tunggu PMI di Bizam NTBMenteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding bersama Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanudin meresmikan ruang tunggu ...
Baca lebih lajut »
Menteri PPMI: Sigi harus sediakan BLK khusus untuk calon PMIKementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia meminta Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulteng menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) khusus untuk pekerja migran ...
Baca lebih lajut »
Potensi PMI untuk Melebihi Sektor Migas Jika Tata Kelolanya DioptimalisasiMenteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa peran Pekerja Migran Indonesia (PMI) sangat penting dan memiliki potensi besar untuk menyalip sektor migas jika tata kelolanya dioptimalisasi. Dia menyebutkan bahwa devisa yang dihasilkan PMI pada tahun 2023 mencapai Rp227 triliun, dan jika dikelola dengan baik, bisa mencapai Rp300 triliun per tahun. Menteri Karding juga menekankan bahwa Indonesia mendapat 1,35 juta job order dari luar negeri setiap tahun, namun baru bisa memenuhinya sebanyak 287 ribu. Jika penempatan PMI bisa naik dua kali lipat, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat, dan angka pengangguran akan ditekan.
Baca lebih lajut »
Para Pendukung Ungkap Alasan Dukung Agung Laksono Jadi Ketua PMIPemilihan Ketua Umun Palang Merah Indonesia (PMI) diwarnai kekisruhan dimana ada dua acara Munas.
Baca lebih lajut »
Menteri PPMI: Banyak Kasus Pekerja Magang Indonesia dan BermasalahMenteri PPMI Abdul Kadir Karding mengungkapkan banyak pekerja migran Indonesia nonprosedural. Ia menekankan pentingnya pendaftaran untuk perlindungan mereka.
Baca lebih lajut »