Isu polusi udara untuk kota-kota besar dunia seringkali menjadi perhatian. Seperti halnya yang terjadi di Jakarta.
Liputan6.com, Jakarta - Sudah hampir enam tahun, Dito memilih sepeda sebagai alat transportasi utama sehari-hari. Mulai dari bekerja hingga bepergian, nongkrong bersama temannya. Saat bertemu dengan Liputan6.com, sepedanya terparkir di sudut halaman rumah di kawasan Salemba, Jakrta Pusat. Dia mengaku perjalanan dari rumahnya di sekitar Pondok Bambu, Jakarta Timur menuju Salemba hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja.
Dia pun membandingkan udara Jakarta dari sebelum, saat pandemi, dan keadaan saat ini. Sebelum pandemi, ketika dia melintasi kawasan Jalan Gatot Subroto, debu proyek pembangunan dan polusi udara jadi sahabat perjalanannya. Hal itu membuat pernapasannya saat bersepeda terganggu. Bahkan debu yang menempel di permukan wajahnya juga lumayan tebal dan bisa dicolek dengan jari.
Cerita lain terkait dampak polusi udara Jakarta juga dirasakan Khalisah Khalid, yang biasa disapa Alin. Sejak enam tahun lalu dia berjuang menemani sang putri yang masih duduk di bangku sekolah dasar sebagai kelompok rentan. Sang putri yang saat itu berusia enam tahun didiagnosis dokter mengalami alergi debu.
Alin hanya membayangkan ada anak di luar sana yang memiliki riwayat seperti anaknya namun tidak mampu untuk berobat. Sebab untuk pengendalian alergi sang anak, pengobatan dan berbagai langkah pendukung harus dilakukannya. Berdasarkan data, Bondan menyebut tingginya polutan kerap terjadi saat musim kemarau. Seperti halnya yang terjadi di DKI Jakarta dengan adanya korelasi peningkatan PM2.5 pada hari-hari tertentu. Artinya, ketika curah hujan tinggi akan terjadi penurunan PM2.5 dan begitu sebaliknya saat musim kemarau.
"Andai saja Jawa Barat punya alat yang lebih banyak dibandingkan Jakarta, bisa saja angkanya lebih terbalik. Jawa Barat dan Banten lebih tinggi karena bisa jadi, industri ada di Jawa Barat dan Banten gitu. Itulah kenapa transboundary air pollution itu perlu dilihat jadi satu strategi utuh untuk menangani polusi udara," ucapnya.
Kemudian, terkait pembakaran sampah juga perlu ada pengaturan. Sebab pembakaran merupakan salah satu sumber pencemaran udara. Untuk masyarakat, Bondan mengimbau agar membiasakan diri menggunakan moda transportasi massal dan berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak dekat. Usai putusan hakim pada 2021, terdapat sejumlah perbaikan meskipun masih jauh dari yang diharapkan. Misalnya jika mengacu pada putusan hakim, Baku Mutu Udara Ambien yang dapat melindungi para kelompok sensitif harus berdasarkan standar WHO untuk PM2.5 per 24 jam adalah 15 µm/m3 dari sebelumnya 25 µm/m3.
"Sebenarnya standar atau target yang ditetapkan Jakarta hingga 2030 itu bisa dijamin Baku Mutu Udara Ambiennya masih melebihi. Artinya kita masih akan menghirup udara tercemar hingga 2030 dengan strategi yang sudah DKI Jakarta lakukan," Bondan melanjutkan.3 dari 5 halamanMasalah Kesehatan Menghantui MasyarakatSementara itu, Bondan menilai penggunaan kendaraan listrik bukanlah cara pengendalian akar masalah dari polusi udara di Jakarta atau sebagai bentuk solusi palsu pemerintah.
Bondan mencontohkan pengendalian polusi udara di Kota Beijing, Tiongkok. Hal pertama yang dilakukan yaitu penggunaan listrik yang langsung diganti hingga 95 persen menjadi energi surya. Setelah berjalan, ada pengalihan kendaraan yang digunakan menggunakan listrik. Selain itu, polusi udara juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti jantung, penyakit paru ostruktif kronis , gangguan reproduksi hingga kanker. Kendati begitu Anwar belum dapat merincikan secara khusus berbagai jenis penyakit yang dialami warga Jakarta akibat polusi udara.
Kemudian pengaturan lalu lintas di dalam kota dan pengaturan transportasi untuk warga atau pekerja dari kota penyangga Jakarta. Lalu adanya upaya adaptasi ketika adanya peningkatan polusi udara dengan penggunaan masker."Tentu yang ketiga adalah bagaimana meningkatkan daya tahan tubuh kita dengan mengonsumsi gizi yang baik, vitamin yang baik, supaya kita terhindar," ujar Anwar.
"Satu persen itu tentunya tidak bisa remehkan karena kalau kita berbicara populasi Indonesia yang besar, satu persen itu besar. Kita itu bukan penduduk seperti Singapura atau negara kecil di Pasifik yang di bawah satu juta," tuturnya. Berdasarkan situs pemantauan kualitas udara dunia IQAir pada Sabtu, 24 Juni 2023 AQI US Jakarta mencapai angka 145 termasuk kategori tidak sehat. Sedangkan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP 45/MENLH/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara telah ditetapkan bahwa untuk mengukur kualitas udara di berbagai daerah di Indonesia berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara .
- Berbahaya , tingkat kualitas udara berbahaya secara umum dan menimbulkan kerugian kesehatan yang serius. Berdasarkan penghitungan inventarisasi emisi polusi udara yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Vital Strategies menunjukkan bahwa sumber polusi terbesar di Ibu Kota adalah dari sektor transportasi untuk polutan PM2.5, NOx, dan CO. Sementara kontributor kedua adalah industri pengolahan terutama untuk polutan SO2.
Keempat yakni peralihan moda transportasi umum dan meningkatkan kenyamanan berjalan kaki. Kelima pengendalian terhadap sumber penghasil polutan tidak bergerak khususnya pada cerobong industri aktif. Keenam penghijauan pada sarana dan prasarana publik dan ketujuh yaitu peralihan energi terbarukan.5 dari 5 halamanUji Emisi, Langkah Pengendalian Polusi UdaraSelain itu juga diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polusi Udara Jakarta Memburuk, Wamen LHK: Beralih ke Kendaraan ListrikWamen LHK Alue Dohong menekankan pentingnya segera beralih ke kendaraan listrik, menyusul terus memburuknya polusi udara di Jakarta.
Baca lebih lajut »
Mobil Listrik Bukanlah Pengendalian Akar Masalah Polusi UdaraPolusi udara Jakarta beberapa pekan terakhir menjadi sorotan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Anies Kembali Kritik Subsidi Mobil Listrik: Hanya Dinikmati Segelintir Orang yang Ekonominya Sangat BaikMenurut Anies, pengendalian polusi udara harusnya bisa dilakukan dengan memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Baca lebih lajut »
Dianggap Tidak Sehat, Apa Strategi Pengendalian Kualitas Udara ala Pemprov DKI Jakarta?Berdasarkan situs pemantauan kualitas udara dunia IQAir pada Sabtu, 24 Juni 2023 AQI US Jakarta mencapai angka 145 termasuk kategori tidak sehat.
Baca lebih lajut »
Data IQAir: Minggu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di DuniaSitus IQAir memperlihatkan, kualitas udara di Jakarta pada Minggu (25/6/2023) pagi merupakan yang terburuk di dunia.
Baca lebih lajut »