Polri membuka peluang adanya tersangka baru di kasus pemalsuan surat pendirian KSP Indosurya.
"Karena pemalsuan itu tidak sendirian. Ada yang membuat ada yang menggunakan. Kita masih menerapkan kembali pasal lainnya," imbuhnya.
Sementara, Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Robertus Yohanes De Deo menjelaskan alasan Henry Surya dijerat pasal pemalsuan surat dalam pendirian KSP Indosurya. Dia menuturkan KSP Indosurya tak pernah melakukan rapat sesuai dalam berita acara. "Yang kita terapkan itu 2 pasal, pasal pertama adalah pasal 266. 266 itu menempatkan keterangan palsu. Jadi objeknya itu yang sekarang sedang kita sidik adalah berita acara rapat pendirian koperasi. Faktanya yang kita terima, rapat itu tidak pernah dilakukan, tidak pernah ada rapat tapi muncul berita acara seolah-olah sudah dilakukan rapat. Artinya apa, keterangan yang ada di dalam dokumen berita acara itu tidak benar," kata Kombes Robertus Yohanes De Deo.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polisi Jelaskan Posisi Kasus Baru Bos KSP Indosurya Henry SuryaBareskrim Polri menjelaskan posisi kasus baru bos KSP Indosurya, Henry Surya.
Baca lebih lajut »
Bareskrim Tetapkan Henry Surya Tersangka Kasus Dugaan TPPU KSP IndosuryaBareskrim Polri menetapkan Henry Surya sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan pemalsuan dokumen kasus KSP Indosurya
Baca lebih lajut »
Polisi Kembali Tetapkan Henry Surya Jadi TersangkaPemilik Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, Henry Surya kembali menjadi tersangka, ini kata kepolisian
Baca lebih lajut »
Bareskrim Kembali Tetapkan Bos KSP Indosurya Henry Surya sebagai TersangkaDirektorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri kembali menetapkan Bos Indosurya, Henry Surya sebagai tersangka. Henry kembali menjadi...
Baca lebih lajut »
Bareskrim Tetapkan Pemilik KSP Indosurya Tersangka Pencucian UangKuasa hukum pemilik KSP Indosurya, Henry Surya, menilai, penetapan tersangka kliennya melanggar asas ”ne bis in idem”. Apa itu? Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »