Politikus PDIP Sebut Ganjar Pranowo Berpolitik Bak Air Mancur

Indonesia Berita Berita

Politikus PDIP Sebut Ganjar Pranowo Berpolitik Bak Air Mancur
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 90 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 39%
  • Publisher: 51%

Politikus PDIP Effendi Simbolon menilai popularitas dan elektabilitas yang diraih Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada hari ini merupakan efek dari...

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon menilai popularitas dan elektabilitas yang diraih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada hari ini merupakan efek dari air mancur, siapa yang berkeringat tapi Ganjar yang terciprat airnya atau mendapatkan keuntungan.

Hal ini disampaikan Effendi dalam webinar yang bertajuk"Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri" di kanal Youtube salah satu media daring, Minggu ."Ya kalau saya mengamatinya bukan setahun, dua tahun, sudah cukup lama gitu. Jadi, ya rasa kurang empati tertawa bersama rakyat yang sering didengungkan oleh ibu ketua umum itu tidak terasa di bawah, seperti orang mengatakan seperti air mancur yang kena tuh yang di jauh-jauh aja," kata Effendi.

Effendi menjelaskan, politik air mancur merupakan fenomena politik kekinian di Indonesia akan terjadi, siapa yang berkeringat dan siapa yang terkena airnya. Jadi, ketegangan ini terjadi merupakan persoalan internal partai. Sebagaimana diketahui bahwa kontribusi terbesar suara PDI Perjuangan itu berasal dari Jawa Tengah, baik kursi DPR maupun mayoritas kepala daerah PDIP ada di Jawa Tengah.

"Jadi ya ini lebih kepada bagaimana ya kurang empatinya lah bersentuhan dengan langsung dengan maka yang di sampaikan itu ya tentu menurut saya itu akumulasi ya, akumulasi yang panjang. Bahkan saya lihat sih udah sudah lebih dari 2-3 tahun. itu yang kemudian membuat akhirnya partai itu yang mengambil sikap sudah diberikan teguran begitu ya bahwa tidak diikutkan dalam pertemuan tiga pilar," sambung Effendi.

"Mereka memandang partai, barulah memilih orangnya, siapa ketua umum yaitu faktor-faktor yang menjadi pilihan orang dan kenapa kemudian kita tidak memberi juga kontribusi yang lebih kepada mereka yang menjadikan kita. Itu yang saya melihat ya, kalau lagi saya lihat lebih kepada hubungan yang seharusnya dan ini ada beberapa tempat PDI perjuangan. Ya termasuk di Jakarta juga begitu zaman Bang Yos . Dulu asyik kita dorong-dorong dia jadi, habis itu dadah, dan seterusnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama



Render Time: 2025-03-22 08:20:25