DEMAM lato-lato sedang melanda Indonesia. Sejak akhir 2022.
Begitu cepat dan masifnya. Kini pun, tak ada sejengkal wilayah di negeri ini, yang sepi dari bunyi “tek-tek-tek, etek-etek-etek”. Bunyi khas itu menguar dari lato-lato yang dimainkan anak-anak hingga orang dewasa.
Bedanya, dulu semua orang menikmati lato-lato. Yang memainkan maupun yang melihat dan mendengar sama-sama terhibur. Tidak ada yang protes –seperti saat ini. Kini mulai muncul gerakan penolakan. Ada beberapa pihak yang meminta lato-lato dilarang. Dalihnya, lato-lato dianggap mengganggu ketenangan masyarakat. Juga membahayakan.
Beberapa wajah anak dengan dahi memar dan benjol juga ditampilkan di layar televisi. Lengkap dengan narasi dramatisnya. Cuma, ada yang kurang masuk akal dari salah satu tayangan itu. Yakni ketika seorang ibu sedang menggunting tali lato-lato yang melilit leher anak perempuannya. Tidak bisa dimungkiri, lato-lato memang bisa menimbulkan cedera. Sama dengan jenis permainan lainnya. Tapi, itu tidak serta-merta bisa dijadikan alasan pembenar untuk melarang lato-lato. Harus diakui dengan jujur, di balik sedikit kelemahannya, ada banyak manfaat dari permainan lato-lato.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Peragakan Bawang Putih seperti Memainkan Lato-lato, Wabup Humbahas Dianggap Lecehkan PetaniPetani dilahan Food Estate berlokasi di Desa Riaria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan) kecewa terhadap video candaan Wakil Bupati (Wabup) Humbahas Oloan Paniaran Nababan yang memainkan dua bawang putih seperti permainan lato-lato. Petani menganggap hal itu sebuah pelecehan kep
Baca lebih lajut »
Kurangi Main Gadget, Bocil Kampung Bongsari Semarang Adu Ketangkasan Lato-LatoRADARSEMARANG.ID, Semarang - Puluhan anak-anak alias bocah kecil (bocil) di RW 4 Kelurahan Bongsari, Semarang Barat adu ketsngkadan main lato-lato. Ajang ini dilakukan sebagai upaya mengurangi bermain gadget. 'Tujuannya setidaknya anak-anak mengurangi main handphone,' ujar Ridho Somat pembina ana
Baca lebih lajut »
Tak Hanya Anak-Anak, Seorang Kakek di Salatiga Ini juga Ikut Lomba Lato-latoSutrisno, 60, seorang kakek asal Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Salatiga tampak asyik mengikuti lomba lato-lato yang digelar panitia jajanan Pasar Salatiga di Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS), Minggu (22/1/2023).
Baca lebih lajut »
PDIP Sendirian, Fahri Hamzah: Pemilu Tertutup Rusak Akuntabilitas PolitikApabila pada Pemilu 2024 Indonesia kembali menerapkan sistem proporsional tertutup, kata dia, akuntabilitas politik akan rusak.
Baca lebih lajut »