Purwaditya mengatakan, pemeriksaan terhadap para saksi masih berlangsung. Sejauh ini, ada dua orang saksi sedang dimintai keterangan.
Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah mendalami informasi siswi inisial SR menjadi korban perundungan. Pelajar Sekolah Dasar kelas VI itu meninggal dunia setelah terjatuh dari atas gedung sekolah di SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa .
Terpisah, salah satu siswa yang tak disebutkan namanya menceritakan, proses belajar-mengajar saat itu belum dimulai. Siswa-siswi saat itu sedang melaksanakan program pembiasaan di lapangan sekolah. Korban sendiri terlihat berselisih dengan temannya seorang pria. "Keluar dari balkon minggir ke tengah tengah. Dia merentangkan tangan. Terus loncat abis itu kebentur tembok, dia langsung jatuh ke bawah," ucap dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Guru yang Aniaya Siswa 2 Hari Akhirnya Ditangkap PolisiBelum lama ini jagat India dikejutkan dengan sebuah peristiwa yang memperlihatkan, yaitu seorang guru yang memukuli siswanya secara brutal. Berujung ditangkap oleh polisi
Baca lebih lajut »
Polisi Tangkap Siswa Pembacok Guru di DemakPolisi telah menangkap siswa salah satu madrasah aliyah (MA) swasta di Demak, Jawa Tengah, berinisial MAR yang membacok gurunya.
Baca lebih lajut »
Siswa Madrasah Aliyah di Demak yang Bacok Gurunya Ditangkap Polisi, Aktivitas Sekolah DiliburkanPaska terjadinya pembacokan guru Madrasah Aliyah (MA) Yasua, Demak, yang dilakukan siswa klas XI, berinisial MAR (16), para siswa sekolah tersebut diliburkan.
Baca lebih lajut »
Polisi Berhasil Tangkap Siswa Pembacok Guru di Demak, Berikut KronologinyaPelaku berinisial MAR tersebut ditangkap petugas pukul 23.30 saat bersembunyi di sebuah rumah kosong di wilayah Desa Rowosari, Grobogan.
Baca lebih lajut »
Aniaya Gurunya dengan Sabit, Siswa Madrasah Aliyah di Demak Ditangkap PolisiSeorang pelajar madrasah aliyah di Demak, Jateng, menganiaya gurunya lantaran sakit hati karena dilarang mengikuti ujian akibat terlambat mengumpulkan tugas. Pelaku terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
Baca lebih lajut »