Polisi menduga ada empat atau lebih anggota OPM yang terlibat dalam pembunuhan Yahukimo.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Donny Charles Go mengatakan aparat gabungan saat ini masih memburu anggota Organisasi Papua Merdeka lain yang menjadi tersangka pembunuhan dua warga sipil di Yahukimo pada 30 April lalu.Donny mengatakan tim gabungan dari Kepolisian Resor Yahukimo dan Satuan Tugas Damai Cartenz 2023 menangkap tiga tersangka bernama Edison Sobolim, Yekson Sobolim, dan Nindo Mohi dalam penggerebekan rumah.
Ia juga menyebut pembunuhan itu dilakukan secara acak. “Motifnya untuk menunjukkan bahwa kelompok ini di Yahukimo masih eksis dengan melakukan aksi mengganggu stabilitas Kamtibmas. Adapun target pembunuhan dengan sasaran acak,” kata Donny.Sementara itu, juru bicara OPM Sebby Sambom membenarkan pembunuhan dua warga sipil oleh OPM. Menurut dia, dua orang yang dibunuh adalah agen TNI-Polri. “Ya, itu benar, dan mereka adalah agen TNI/Polri,” kata Sambom saat dihubungi, Senin, 8 Mei 2023.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kecelakaan Bus di Guci Tegal Tewaskan Satu Orang, Polisi Masih Selidiki PenyebabnyaSaat ini polisi sedang mendalami penyebab kasus kecelakaan Bus di Guci Tegal dengan meminta keterangan sopir bus Duta Wisata dan saksi lainnya.
Baca lebih lajut »
Belasan Korban Dievakuasi dari Bus Kecelakaan di Guci Tegal |Republika OnlinePolisi telah memasang garis polisi di lokasi kejadian.
Baca lebih lajut »
Polisi Ungkap Ciri-Ciri Mayat yang Ditemukan di Munjul Tangerang |Republika OnlinePolisi masih menelusuri identitas warga yang mayatnya ditemukan di Munjul itu.
Baca lebih lajut »
Polisi Bantah Bus Wisata yang Terjun ke Sungai di Guci karena Ada Anak Tarik Tuas Rem TanganPolisi masih melakukan penyelidikan penyebab jatuhnya bus wisatawan ke sungai di objek wisata Guci, Tegal. Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab jatuhnya...
Baca lebih lajut »