Pemanggilan itu rencananya akan dilakukan setelah peringatan 17 Agustus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan kembali memanggil tersangka kasus dugaan korupsi dana Apel dan Kemah Pemuda Islam 2017, Ahmad Fanani untuk yang ketiga kalinya.
Kendati demikian, Iwan belum dapat memastikan waktu pasti pemeriksaan itu. Ia menyebut, pihaknya juga belum berencana untuk memanggil paksa Ahmad Fanani. Apalagi yang bersangkutan kooperatif selama proses pemeriksaan. Iwan menjelaskan, hingga saat ini penyidik tinggal menunggu berita acara pemeriksaan dari Ahmad Fanani. Setelah BAP tersebut rampung, penyidik akan langsung menyerahkan berkas perkara itu ke kejaksaan.
Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya baru menetapkan satu tersangka terkait kasus dugaan korupsi dana kemah tersebut, yakni Ahmad Fanani.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polisi Tembak Polisi, Ini Hasil Tes Kejiwaan PelakuKapolda Metro Jawa Irjen Gatot Eddy P, menyebutkan hasil tes kejiwaan Brigadir Rangga Tianto, pelaku polisi tembak polisi.
Baca lebih lajut »
Status Kejiwaan Pelaku 'Polisi Tembak Polisi' Disebut NormalPolisi penembak polisi di Mapolsek Cimanggis telah menjalani pemeriksaan kejiwaan psikologi, hasilnya dinyatakan normal.
Baca lebih lajut »
Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Klinik Aditama Bekasi saat Idul AdhaPolsek Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membongkar dugaan praktik aborsi ilegal di Klinik Aditama Dua, Kampung Siluman, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu 11 Agustus 2019.
Baca lebih lajut »
Polisi yang sempat disandera naik pangkat luar biasaAnggota Polda Papua Briptu Heidar yang ditemukan tewas setelah sempat disandera kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua, diberikan penghargaan pangkat ...
Baca lebih lajut »
Profil Briptu Haedar, Polisi Tewas Setelah Disandera Kelompok BersenjataBrigadir Satu Haedar ditemukan tewas setelah disandera oleh kelompok bersenjata di Papua.
Baca lebih lajut »