Polemik Liar Kematian Mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip

Ppds Berita

Polemik Liar Kematian Mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip
Fakultas KedokteranUniversitas DiponegoroRisma Aulia Lestari
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 41%
  • Publisher: 74%

Meski polisi belum bersuara resmi perihal penyebab kematian namun sungguh disayangkan opini publik sudah digiring bahwa FK Undip harus bersalah.

dr. Sugeng Ibrahim, M.Biomed adalah salah satu lulusan terbaik SMAN 3 Semarang. Pada 1986 menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Setelah berhasil merampungkan S2 di Universitas Udayana, Bali dan Chiang Mai University, ..

Kesimpulan dini dari Kemenkes keluar di saat Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan pihaknya masih mendalami adanya dugaan perundungan yang dialami korban. Selanjutnya polemik berlanjut lagi dengan 'tiba-tiba' saja pihak keluarga ARL 'digunakan' untuk membuat laporan ke Polda Jawa Tengah. Pihak keluarga melaporkan beberapa senior korban di PPDS Undip terkait dugaan pemerasan, pengancaman hingga intimidasi kepada korban.

dr. Bayu mengaku sempat menggantikan posisi bendahara yang sebelumnya dipegang almarhumah ARL. Dari dua kali pemeriksaan di kepolisian dia hanya berharap semua kabar liar ihwal perundungan, bunuh diri hingga pemalakan yang dituduhkan terjadi kepada ARL bisa segera berakhir.Dari semua polemik yang muncul sesungguhnya ada benang merah yang harus disepakati bersama bahwa masalah perundungan menjadi perhatian bersama.

Meski memiliki komitmen untuk mengungkap kebenaran, namun Kemenkes tidak memiliki kewenangan formal untuk mengumumkan dugaan penyebab kematian secara yuridis. Kemenkes harus fokus pada tugas utamanya menjadi 'bapak' yang baik di tengah Indonesia masih kekurangan tenaga medis dan dokter spesialis. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo saat ini Indonesia masih kekurangan 124 ribu dokter umum dan 29 ribu dokter spesialis.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Risma Aulia Lestari

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Rektor Undip Minta Polemik Kematian Dokter Aulia DihentikanRektor Undip Minta Polemik Kematian Dokter Aulia DihentikanSuharnomo berharap pihak-pihak di luar Undip juga melakukan hal sama supaya kepolisian bisa melakukan proses penyidikan dengan tenang dan cermat
Baca lebih lajut »

Wakil Rektor Undip sayangkan penangguhan praktik Dekan FK UndipWakil Rektor Undip sayangkan penangguhan praktik Dekan FK UndipWakil Rektor IV Universitas Diponegoro Wijayanto menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip sebagai buntut dari ...
Baca lebih lajut »

Kasus dr Aulia, Rektor Undip Minta Tak Perlu Banyak PolemikKasus dr Aulia, Rektor Undip Minta Tak Perlu Banyak PolemikRektor Undip, Prof Suharnomo meminta civitas academica dan pihak luar tak banyak polemik terkait kematian mahasiswa PPDS dr Aulia.
Baca lebih lajut »

Polda Jateng Periksa 17 Saksi di Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS UndipPolda Jateng Periksa 17 Saksi di Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS UndipJPNN.com : Belum ada tersangka dalam penyelidikan kasus kematian dr Aulia Risma PPDS Undip Semarang.
Baca lebih lajut »

Rektor Undip soal Kematian Dokter Aulia Risma Lestari: Untuk Apa Kami Menutupi?Rektor Undip soal Kematian Dokter Aulia Risma Lestari: Untuk Apa Kami Menutupi?JPNN.com : Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo menilai kematian mahasiswi PPDS Undip, dokter Aulia Risma Lestari menjadi bola liar.
Baca lebih lajut »

Dua Hukuman yang Diterima Undip Buntut Kematian Dokter Aulia RismaDua Hukuman yang Diterima Undip Buntut Kematian Dokter Aulia RismaWakil Rektor IV Undip, Wijayanto membeberkan hukuman tersebut.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 12:19:50