KontraS mengecam Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) yang menghentikan penyelidikan kematian Afif Maulana. KontraS menilai langkah ini menunjukkan kegagalan institusi penegak hukum dalam mengungkap kasus tersebut secara transparan dan sebagai bentuk impunitas. Afif Maulana, 13 tahun, ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Sumatera Barat, pada Juni 2024. Dugaan awal menyebutkan bahwa kematian Afif disebabkan oleh tindak penganiayaan yang melibatkan polisi saat menangani tawuran. Kepolisian membantahnya dan menyatakan bahwa Afif tewas akibat terjatuh dari jembatan.
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan mengecam Kepolisian Daerah Sumatera Barat yang menghentikan penyelidikan kematian Afif Maulana. Menurut Kepala Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus, langkah ini menunjukkan kegagalan institusi penegak hukum dalam mengungkap kasus tersebut secara transparan.
Namun, polisi membantahnya dan menyatakan bahwa Afif tewas akibat terjatuh dari jembatan. Keputusan penghentian penyelidikan diumumkan oleh Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Suharyono pada 31 Desember 2024 setelah gelar perkara kasus yang berlangsung lebih dari enam bulan itu berlangsung. Kuasa hukum korban menyebut gelar perkara tersebut tidak transparan dan tidak melibatkan pihak keluarga secara penuh.
HUMAN RIGHTS VIOLATION POLICE BRUTALITY INVESTIGATION INDONESIAN POLICE CHILDREN's RIGHTS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polda Sumbar Gelar Perkara Kematian Afif MaulanaPolisi gelar perkara kematian Afif Maulana, siswa SMP berusia 13 tahun yang ditemukan meninggal di bawah Jembatan Kuranji, Padang, pada Juni 2024.
Baca lebih lajut »
6 Bulan Kasus Afif Maulana, LBH Padang Soroti Impunitas dan Lemahnya Perlindungan HukumKasus kematian Afif Maulana telah berjalan enam bulan, tapi keluarga korban masih merasa keadilan belum terwujud.
Baca lebih lajut »
Kematian Afif Maulana: Tuntutan Ekshumasi dan Misteri Penyiksaan AparatBerita ini membahas kematian Afif Maulana, seorang anak SMP, yang diduga akibat penyiksaan aparat kepolisian di Padang, Sumatera Barat. LBH Padang menuntut ekshumasi untuk mengungkap penyebab kematian Afif secara jelas.
Baca lebih lajut »
Keluarga Afif Maulana Kecewa Atas Penghentian Penyelidikan Kasus Kematian PutranyaKeluarga Afif Maulana kecewa atas keputusan Polda Sumatera Barat yang menghentikan penyelidikan kasus kematian anak mereka. Ayah Afif menilai penyelidikan tidak transparan dan banyak bukti yang tidak dikembangkan, termasuk luka kekerasan yang ditemukan di tubuh Afif.
Baca lebih lajut »
Keluarga Afif Maulana Kecewa Penghentian PenyelidikanPenghentian penyelidikan kasus kematian Afif Maulana yang diduga disiksa polisi di Padang, Sumatera Barat, menuai kecewa dan tanda tanya dari keluarga.
Baca lebih lajut »
LBH Padang Kritik Penghentian Penyelidikan Kematian Afif MaulanaLembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menilai penghentian penyelidikan kematian anak 13 tahun Afif Maulana merupakan bentuk diskriminasi dan tidak profesionalnya Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar). LBH Padang menemukan banyak kejanggalan selama proses penyelidikan, seperti fokus pada aksi tawuran dan mengabaikan konteks kekerasan yang dialami korban, serta tidak mengakomodir ahli yang dihadirkan.
Baca lebih lajut »