Pola Hidup Tak Sehat, Pria Ini Sudah Cuci Darah Sebanyak 2001 Kali

Indonesia Berita Berita

Pola Hidup Tak Sehat, Pria Ini Sudah Cuci Darah Sebanyak 2001 Kali
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 jpnncom
  • ⏱ Reading Time:
  • 29 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 15%
  • Publisher: 59%

Pasien gagal ginjal asal Pasuruan tersebut sudah menjalani cuci darah selama 10 tahun. Gagalginjal

JPNN.COM / Nasional / Kesehatan / Pola Hidup Tak Sehat, Pria Ini Sudah Cuci Darah Sebanyak 2001... Jumat, 24 Mei 2019 – 06:30 WIB jpnn.com, SURABAYA - Seorang pasien penderita gagal ginjal melakukan cuci darah sebanyak 2001 kali. Dia adalah Gatut Presdewantoro. Setidaknya, pasien asal Pasuruan tersebut sudah menjalani cuci darah selama 10 tahun. Gatut divonis gagal ginjal pada 3 April 2009 lalu. Saat itu, tensinya mencapai 250, dan langsung diharuskan untuk cuci darah.

Hati - hati, Penyakit Gagal Ginjal Menyerang Usia Muda Ternyata selain dirinya mengidap hipertensi turunan juga disertai pola hidup yang tak sehat akibat beban kerja yang harus dilakukan pada malam hari. Bapak dua orang anak tersebut diwajibkan melakukan cuci darah seminggu tiga kali. "Hingga saat ini sudah mencapai 2001 kali," tuturnya.

Benarkah Sering Minum Jamu Picu Gagal Ginjal? .display-none{ display:none; } TAGS Gagal ginjal Pengobatan Gagal Ginjal Selain Cuci Darah cuci darah Ginjal Berita Terkait Sponsored Content loading... .

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jpnncom /  🏆 25. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kalbe Farma Garap Produk untuk Pasien Gagal GinjalKalbe Farma Garap Produk untuk Pasien Gagal Ginjal
Baca lebih lajut »

13 Korban Kericuhan 22 Mei Masih Drawat di RS Pelni13 Korban Kericuhan 22 Mei Masih Drawat di RS PelniPasien yang dirawat merupakan korban yang mengalami luka berat dan luka sedang.
Baca lebih lajut »

Whatsapp Dibatasi Aksesnya, Dokter Ungkap DampaknyaWhatsapp Dibatasi Aksesnya, Dokter Ungkap DampaknyaWhatsapp telah menjadi bagian penting dari komunikasi dokter, perawat, dan pasien.
Baca lebih lajut »

RS Akui Terima 17 Pasien, Korban Tertembak Tak Cuma SatuRS Akui Terima 17 Pasien, Korban Tertembak Tak Cuma SatuRS Budi Kemuliaan menyebut korban tertembak akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, tak cuma seorang.
Baca lebih lajut »

Sebagian Besar Pulang, 13 Korban Ricuh Masih Dirawat di RS PelniSebagian Besar Pulang, 13 Korban Ricuh Masih Dirawat di RS PelniSebagian besar pasien korban kericuhan sudah dipulangkan dari RS Pelni, Jakarta. Kini, masih ada 13 korban yang tengah dirawat.
Baca lebih lajut »

RSCM masih tangani lima korban kericuhan di depan BawasluRSCM masih tangani lima korban kericuhan di depan BawasluRumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) masih merawat lima pasien yang terluka saat terjadi kericuhan di depan Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), ...
Baca lebih lajut »

Usai Kerusuhan 22 Mei, 13 Korban Masih Dirawat di RS PelniUsai Kerusuhan 22 Mei, 13 Korban Masih Dirawat di RS PelniSebanyak 13 pasien korban masih dirawat di RS Pelni dari total 82 korban luka dan meninggal dunia saat kericuhan yang terjadi tanggal 21-22 Mei.
Baca lebih lajut »

13 Korban Kericuhan 22 Mei Masih Dirawat di RS Pelni13 Korban Kericuhan 22 Mei Masih Dirawat di RS PelniUmumnya pasien yang dirawat merupakan korban yang mengalami luka berat dan luka sedang seperti terkena peluru karet, luka robek dan patah tulang.
Baca lebih lajut »

13 korban kericuhan 22 Mei masih dirawat di RS Pelni13 korban kericuhan 22 Mei masih dirawat di RS PelniSebanyak 13 pasien korban kericuhan tanggal 21-22 Mei 2019 masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pelni, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, Kamis ...
Baca lebih lajut »

7 Penyakit ini Bisa Dideteksi Lewat Bau Mulut7 Penyakit ini Bisa Dideteksi Lewat Bau MulutPara pakar kesehatan dari the Smell & Taste Research and Treatment Foundation in Chicago, AS, memiliki cara yang unik dan berbeda untuk mendeteksi kehadiran penyakit. Yaitu, dari mengirup bau yang keluar dari tubuh maupun mulut pasien. BauMulut
Baca lebih lajut »

RS Budi Kemuliaan Terus Tampung Korban Kericuhan, Ada Anak SekolahBelum diketahui total pasien yang telah dirawat di RS Budi Kemuliaan. Hingga kini ambulans masih terlihat keluar masuk area rumah sakit membawa penumpang. LebihBaikBersama
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-11 21:45:13